Drama Evakuasi Balita Sakit di Tengah Guyuran Hujan Lebat

Saat dievakuasi, tim SAR harus melewati genteng-genteng rumah warga.

oleh Edward Panggabean diperbarui 18 Jan 2014, 23:49 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2014, 23:49 WIB
evakuasi-balita-140118c.jpg
Tim SAR kembali mengevakuasi seorang balita yang tengah sakit panas dari kepungan banjir. Adalah Noval Nurdafa Alam (1,4), anak pasangan dari Nuralam dan Nely warga Gang Asem Rt 3 Rw 3, Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2014) malam.

Saat ditemui Liputan6.com, Nely mengaku tak menyadari bila sakit anaknya semakin parah. Ini karena dia dan suami sempat membawa berobat ke dokter, dan kembali lagi ke rumah.

"Panas dan batuk sejak kemarin malam, tadi sudah ke dokter berobat cuma balik lagi ke rumah," kata Nely usai dievakuasi tim SAR Kopassus, di halte bus Transjakarta, Bidaracina, Sabtu (18/1/2014) malam.

Ia memilih bertahan di rumah lantaran yakin air akan surut. Tapi setelah dapat kabar air belum surut dari tim SAR, Nely memilih mengungsi. "Dikira air bakal surut kayak banjir kemarin. Ternyata, ada info dari tim SAR air belum surut, jadi pilih mengungsi saja," ungkap dia.

Evakuasi keluarga Nely mengalami kesulitan. Selain medan yang berat karena gang yang sempit, hujan dengan intensitas tinggi pun menganggu jalannya tim evakuasi dari Baret Merah itu.

Tak pelak berbagai tahapan pun dilakukan tim Kopassus agar keluarga itu dapat keluar meski harus melewati  genteng-genteng rumah warga.

"Kendala cuaca hujan lebat. Perahu tak bisa masuk karena gang sempit, jadi mereka kita jemput dari atap rumah, apalagi kedalaman air rata-rata 2 meter lebih. Kita siasati dengan menyusun balok-balok kayu supaya atap tidak roboh karena banyak yang lapuk,"  kata Koordinator tim Siaga Kopassus, Letkol Jo. Sembiring usai evakuasi.

Karena itu tim SAR lagi-lagi mengimbau agar keluar rumah, supaya tidak mengalami masalah di kemudian hari. Pasalnya penyakit di saat hujan dan genangan air tak dapat dihalau.

"Kita tidak bisa melarang masyarakat bertahan di rumah, karena mereka jaga harta. Kita bisanya hanya mengimbau, agar keluar di saat air tinggi dan hujan lebat. Toh ada posko pengungsian di kantor Kadin," imbuh perwira melati dua itu .

Selain mengevakuasi keluarga Nelly, tim SAR juga mengevakuasi para orang tua. Saat diungsikan, mereka harus melewati genteng atap rumah. Saat ini para keluarga itu dibawa ke pos pengungsian. (Mvi)

Baca juga:

Hujan Terus Turun Kopassus Bujuk Warga Bidaracina Mengungsi
Kopassus Akhirnya Selamatkan Balita Korban Banjir Bidaracina
Hujan Guyur Jakarta, Cek Titik Banjir Malam Ini


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya