Rekayasa Cuaca Gagal? Ini Alasannya

Curah hujan yang lebat terus mengguyur Ibukota, padahal BNPB telah melakukan rekayasa cuaca.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 19 Jan 2014, 07:35 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2014, 07:35 WIB
8-modifikasi-cuaca-140114d.jpg
Curah hujan yang lebat terus mengguyur Ibukota. Padahal Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mulai melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Jakarta dengan dana sebesar Rp 28 miliar.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan Heru Widodo berdalih, ketidaksiapan peralatanlah yang menjadi salah satu faktor yang membuat TMC tidak juga menampakkan hasil hingga saat ini.

"Belum optimal memang karena masih ada kendala peralatan dalam hal ini pesawat. Kami sekarang hanya punya 1 pesawat (Hercules) yang terbang 1 kali setiap hari," ujar Heru saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (19/1/2014).

Ia menjelaskan, BNPB mendapat perintah untuk melakukan rekayasa cuaca pada hari Senin lalu dan harus dimulai esok harinya. Sementara, hanya ada 1 pesawat yang dapat digunakan untuk menaburkan garam. Padahal, agar teknologi modifikasi itu berhasil dibutuhkan 6 kali penaburan tiap hari.

Heru juga menjelaskan, dibandingkan dengan curah hujan yang cukup besar, penaburan garam 1 kali per hari menjadi kurang signifikan atau tak mampu mengurangi intensitas hujan. "Apa boleh daya. Tapi kita tetap jalan. Waktu kami dapat perintah, kita tidak ada peralatan cukup. Jadi kita masih melengkapi ini," kata dia.

Heru menuturkan, saat ini sedang diupayakan penambahan armada pesawat. Namun, dari pihak TNI Angkatan Udara juga tengah menggunakan pesawat mereka untuk mengirimkan bantuan ke daerah bencana lainnya.

"Tambah 3 pesawat masih diusahakan dari TNI. Tapi nanti hari Selasa akan ada bantuan 2 pesawat dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Itu juga pesawat kecil," ujarnya.

Dalam sepekan, BNPB telah menurunkan sebanyak 21 ton garam di Pelabuhan Ratu dan Selat Sunda dalam rangka modifikasi cuaca. Rencananya penaburan garam terus dilakukan hingga 2 bulan kedepan. (Mvi/Sss)

Baca juga:

Sejumlah Perumahan di Karawang Terendam Banjir
Titik Banjir Jalanan Jakarta Minggu Dini Hari
Tinggi Air Bendungan Katulampa Naik Jadi 130 cm

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya