Di musim penghujan ini banjir layaknya 'sahabat' bagi warga Ibukota Jakarta. Ratusan rumah di Kawasan Pesing Koneng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kembali merendam dengan ketinggian 40-60 centimeter.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (6/2/2014), tak hanya karena kerap kebanjiran warga-pun mengeluhkan meningkatnya frekuensi pemadaman listrik yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebagian warga yang pulang setelah sempat mengungsi di sepanjang rel kereta api harus kembali tinggal di tenda darurat.
Kini warga tak hanya mengeluhkan rajinnya banjir berkunjung. Namun tingginya frekuensi pemadaman listrik yang selain mengganggu aktivitas juga dapat merusak barang-barang elektronik milik warga.
Korban banjir berharap pemerintah segera mengambil tindakan karena lebih dari 3 pekan mereka harus tinggal di tenda-tenda darurat.
Sementara genangan masih merendam ruas Jalan Cakung-Cilincing, Jakarta Utara membuat arus lalu lintas di kawasan ekspor-impor macet. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya jalan rusak dan saling serobot kendaraan roda dua.
Ratusan kendaraan besar dari arah Cakung-Tanjung Priok maupun sebaliknya menumpuk sejauh 3 kilometer. Beberapa pengendara bahkan memanfaatkan kemacetan dengan mencuci mobil dari genangan yang merendam ruas jalan.
Genangan yang masih menggenangi ruas jalan ini menjadi salah satu penyebab kemacetan. Kondisi ini diperparah dengan aksi saling serobot kendaraan roda dua. Sejumlah lubang yang menganga dan tertutup genangan kian memperburuk arus lalu lintas.
Akibatnya waktu tempuh para sopir kontainer yang mengangkut barang-barang industri pun menjadi lama. (Dan/Ism)
Baca juga:
Banyak Lubang Menganga, Jalan Tubagus Angke Jakbar Macet
Cegah Depan Istana Banjir Lagi, Saluran Air Abdul Muis Dikeruk
Sudah 3 Minggu Banjir di Duta Mas Jakbar Belum Surut
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (6/2/2014), tak hanya karena kerap kebanjiran warga-pun mengeluhkan meningkatnya frekuensi pemadaman listrik yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebagian warga yang pulang setelah sempat mengungsi di sepanjang rel kereta api harus kembali tinggal di tenda darurat.
Kini warga tak hanya mengeluhkan rajinnya banjir berkunjung. Namun tingginya frekuensi pemadaman listrik yang selain mengganggu aktivitas juga dapat merusak barang-barang elektronik milik warga.
Korban banjir berharap pemerintah segera mengambil tindakan karena lebih dari 3 pekan mereka harus tinggal di tenda-tenda darurat.
Sementara genangan masih merendam ruas Jalan Cakung-Cilincing, Jakarta Utara membuat arus lalu lintas di kawasan ekspor-impor macet. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya jalan rusak dan saling serobot kendaraan roda dua.
Ratusan kendaraan besar dari arah Cakung-Tanjung Priok maupun sebaliknya menumpuk sejauh 3 kilometer. Beberapa pengendara bahkan memanfaatkan kemacetan dengan mencuci mobil dari genangan yang merendam ruas jalan.
Genangan yang masih menggenangi ruas jalan ini menjadi salah satu penyebab kemacetan. Kondisi ini diperparah dengan aksi saling serobot kendaraan roda dua. Sejumlah lubang yang menganga dan tertutup genangan kian memperburuk arus lalu lintas.
Akibatnya waktu tempuh para sopir kontainer yang mengangkut barang-barang industri pun menjadi lama. (Dan/Ism)
Baca juga:
Banyak Lubang Menganga, Jalan Tubagus Angke Jakbar Macet
Cegah Depan Istana Banjir Lagi, Saluran Air Abdul Muis Dikeruk
Sudah 3 Minggu Banjir di Duta Mas Jakbar Belum Surut