Sekjen PDIP: Ditemukan Alat Sadap di Rumah Jokowi

Sebanyak 3 alat penyadap ditemukan di beberapa ruangan rumah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

oleh Edward Panggabean diperbarui 20 Feb 2014, 12:14 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2014, 12:14 WIB
rumah-dinas-jokowi-140220b.jpg
Rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disadap. Sebanyak 3 alat penyadap ditemukan di beberapa ruangan rumah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

"Kita itu lagi diteror, bayangkan Ibu Mega diikuti intel, ada orang tiba-tiba masuk ke rumahnya alasannya mau kencing. Begitu juga Jokowi, saat kita investigasi rumah dinasnya ditemukan 3 alat penyadap, di tempat tidur, ruang makan, dan kamar mandi," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Tjahjo Kumolo saat diskusi 'Petarung Politik: Profil Capres-Cawapres RI Potensi 2014' di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Tjahjo mengatakan, berbagai teror kepada tokoh parpol sudah mulai masuk di tahun politik ini. Baginya, teror tersebut adalah proses dalam kehidupan politik yang bila dibiarkan akan merusak demokrasi.

"Ada semacam teror, okelah itu sebuah proses. Harapan masyarakat pasti tanda tanya. Tapi kami mewaspadai kalau dibiarkan akan merusak demokrasi," terangnya.

Anggota Komisi I DPR itu menilai, perilaku teror merupakan hal yang tidak wajar. Namun demikian, dia mengaku mengetahu siapa pelaku teror tersebut.

"Apakah ini wajar, tentu tidak wajar, ini malah kurang ajar. Tapi kami tahu ini elemen dari mana, dan perkiraan siapa yang menyuruh, kami tahu. Sekarang saja ada 1 parpol membuat pasukan mencari kelemahan Jokowi ada yang datang ke Solo mencari informasi ke kantor kelurahan, kecamatan di sana (Solo)," papar dia.

Tjahjo juga mengatakan, pihaknya menemukan penyusup masuk ke rombongan Ketua Umum Megawati bila ada rangkaian acara.

Sementara pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan semakin dekat Pemilu semakin besar kemenangan sebuah partai semakin besar tantangannya, apalagi bakal banyak orang mencari muka ke PDI-P karena parpol tersebut akan mencapai kemenangan di Pileg nanti.

"Saya kira PDIP, Jokowi, Mega bakal ada kawan atau lawan, apa itu datang dari domestik atau asing karena sekarang PDI-P ada Capres yang punya potensi pemenangan pada Pilpres jadi bergening posisi juga akan mulai naik," ungkap Muhtadi.

Dia menilai, banyak pihak mendekati PDIP apa lagi banyak yang ingin mendapat informasi dari tangan pertama seperti melalu jalur penyadapan. (Mvi/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya