Hakim Ancam Tahan Mantan Anak Buah Menteri Jero Wacik

Tindakan ini terpaksa dilakukan Hakim lantaran Waryono kerap memberikan keterangang berbelit-belit

oleh Oscar Ferri diperbarui 25 Feb 2014, 21:22 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2014, 21:22 WIB
sidang-ilustrasi-130703b.jpg
Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta mengancam akan langsung memerinthakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Waryono Karno.

Ancaman itu dikeluarkan Majelis Hakim yang diketuai Amin Ismanto setelah Waryono yang bersaksi untuk terdakwa yang juga mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, kerap memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.

"Pak, jujur saja. Kita sudah sama-sama tua," ujar Hakim Amin Ismanto kepada Waryono di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (25/2/2014).

"Saya masih sabar menunggu kejujuran Bapak. Kalau tidak sabar, sudah saya perintahkan tahan saja. Saya punya hak untuk itu," sambung dia.

Pernyataan Hakim Amin Ismanto ini berawal ketika Jaksa Penuntut Umum KPK memutar rekaman pembicaraan antara Waryono dan Rudi Rubiandini. Usai mendengarkan rekaman tersebut, Waryono membantah mengenal suara lawan bicaranya di telepon yang disadap KPK.

Bahkan, Waryono juga mengaku tidak mengetahui istilah 'buka tutup kendang' dalam pembicaraan yang diduga terkait dengan uang untuk yang akan diberikan kepada sejumlah anggota Komisi VII DPR tersebut.

Tapi belakangan, anak buah Menteri Jero Wacik ini mengubah pernyatananya. Waryono mengakui rekaman itu. Tapi dia mengatakan permintaan dari DPR itu tidak pernah ditindaklanjutinya lagi.

"Di dalam APBN tidak ada satu rupiah pun yang dialokasikan di luar perencanaan. Ini adalah uang rakyat," ucap Waryono yang langsung memicu emosi Hakim Amin Ismanto tadi.

Berikut adalah rekaman sadapan pembicaraan antara Waryono dan Rudi yang diputar di Pengadilan Tipikor Jakarta:

Rudi (R): Insya Allah saya hadir

Waryono (W): Nah untuk antisipasi itu, barangkali yang ini, hanya arahan Pak Menteri, memang itu lewat Pak ZA, Pak yang sajubu dananya gitu. Bagaimanan ini nya, bapak kepada Pak SB itu bagaimana yah? Tapi kan kayaknya bapak proses advance dulu, oleh karena itu, mohon arahan karena kita talangan pakai APBN nggak mungkin Pak Rudi.

R: Kemarin saya coba yang buka kendangnya dari kita. Tadinya minta, tutup kendangnya saya pikir dari Pertamina. Ee, pertamina sudah dihubungi Pak

W: Pertamina itu, Pertamina hanya mau oke kalau SKK yang kontak. Kalau institusi kita, institusi pemerintah kayaknya nggak...

R: Kalau gitu saya telepon Bu Karen supaya nanti saya buka tutup kendang, jadi biar sharing gitu. Yang handle acara nanti siapa? ZA bukan?

W: Nanti SB langsung dengan kita.

R: Saya telepon Bu Karen kalau gitu

W: Nanti mungkin segitiganya bapak, Pak Menteri saya kemudian Bu Karen. Tapi Bu Karen mungkin cukup Pak Hanung kali pak. (Gen/Eks)

Baca Juga:

Eks Sekjen ESDM: Saya Tak Pernah Terima Uang dari Pak Rudi

Rekaman Sadapan Bhatoegana: Bisa Dimainkan Ini Barang

Sutan Bhatoegana Akui Stafnya ke Kantor ESDM

Ini Aliran `Dana Panas` SKK Migas ke ESDM dan Senayan




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya