Tradisi Cucurak, Cara Masyarakat Bogor Menyambut Ramadan

Selain jelang Ramadan, cucurak juga kerap dilaksanakan sebagai ungkapan syukur atas keberkahan dalam hidup, seperti kelulusan, kenaikan pangkat, dan lain sebagainya. Meski tidak bersifat mengikat, tetapi tradisi ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat Bogor hingga sekarang.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 21 Feb 2025, 05:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2025, 05:00 WIB
Cucurak Khas Bogor, Sambut Bulan Ramadan
Warga berkumpul memadati hutan penelitian CIFOR (Center for International Forestry Research) saat tradisi Cucurak, di Kota Bogor, Minggu (13/5). Tradisi Cucurak digelar untuk mengungkapkan kebahagiaannya menyambut bulan Ramadan. (Merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bogor - Masyarakat Sunda yang tinggal di Bogor, Jawa Barat, memiliki tradisi khusus dalam menyambut Ramadan. Adalah cucurak, sebuah tradisi yang dilakukan dengan cara berkumpul sambil menimati hidangan bersama keluarga.

Mengutip dari berbagai sumber, cucurak diambil dari bahasa Sunda cucuruak atau curak-curak yang berarti bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar. Namun, cucurak tak hanya diisi dengan acara kumpul bersama, melainkan juga digelar acara makan bersama.

Makanan yang disajikan biasanya berupa nasi liwet, tempe, ikan asin, sambal, hingga lalapan. Makanan-makanan tersebut diletakkan dengan rapi beralas daun pisang memanjang sambil duduk lesehan.

Nantinya, orang-orang akan menikmati makanan bersama-sama tanpa menggunakan alat makan (dengan tangan). Momen ini menjadi pembeda cucurak dengan acara makan bersama pada umumnya.

Bagi masyarakat setempat, tradisi ini merupakan momen silaturahmi dan ungkapa syukur atas segala rezeki yang diberikan Tuhan. Sebuah tradisi penting yang harus dilakukan menjelang Ramadan.

Konon, tradisi ini telah dilakukan turun temurun dan masih dipertahankan hingga sekarang. Tradisi ini memiliki dampak positif, seperti kesiapan menyambut Ramadan, momen untuk saling bermaaf-maafan sebelum berpuasa, hingga mempererat tali silaturahmi.

Terkait tempat penyelenggaraannya, cucurak sebenarnya bisa dilakukan di mana saja. Namun, biasanya tradisi ini dilakukan di rumah anggota keluarga tertua.

Meski demikian, hal tersebut tidak bersifat mutlak. Saat ini, beberapa orang juga banyak memilih tempat wisata, restoran, ataupun masjid untuk melaksanakan tradisi ini.

Selain jelang Ramadan, cucurak juga kerap dilaksanakan sebagai ungkapan syukur atas keberkahan dalam hidup, seperti kelulusan, kenaikan pangkat, dan lain sebagainya. Meski tidak bersifat mengikat, tetapi tradisi ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat Bogor hingga sekarang.

Penulis: Resla

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya