Viral, Video Seduh Teh di TikTok jadi Perdebatan Ilmuwan

Seorang warga Amerika membuat heboh di TikTok karena pada videonya, ia menggunakan microwave untuk menyeduh teh ketimbang teko untuk memanaskan air.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 07 Agu 2020, 12:15 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2020, 12:14 WIB
ilustrasi teh hijau penghilang dehidrasi saat puasa/pexels
ilustrasi teh hijau penghilang dehidrasi saat puasa/pexels

Liputan6.com, Jakarta Seorang warga Amerika membuat heboh di TikTok karena pada videonya, ia menggunakan microwave untuk menyeduh teh ketimbang teko untuk memanaskan air.

Jadilah perdebatan panjang antara mana yang sebaiknya digunakan untuk menyeduh teh, microwave atau teko.

Semuanya dimulai sejak Mei saat pengguna TikTok bernama Michelle dari North Carolina, Amerika membuat video tutorial menyeduh teh dengan microwave.

Dengan melibatkan campuran susu, bubuk lemon, kayu manis, softdrink Tang, gula dan teh celup yang dirasa pemirsa lebih pantas menerima perlakuan yang lebih baik.

Perdebatan terkait teh juga pernah terjadi dulu, saat kedua duta Inggris dan AS membiarkan sendok di dalam cangkir teh mereka sampai militer Inggris dipanggil untuk menjelaskan teknik yang "benar".

Kini terjadi perdebatan pada para ilmuwan untuk mengkonfirmasi apa yang diketahui orang Inggris secara naluriah selama bertahun-tahun bahwa air yang dipanaskan dalam microwave tidaklah sama.

Menurut temuan oleh tim ilmuwan China, gelombang mikro memanaskan cairan secara tidak merata, membuat cairan di bagian atas wadah jauh lebih panas daripada cairan di bagian bawah. Studi tersebut dipublikasikan pada hari Selasa di Jurnal AIP Advances dari American Institute of Physics.

Biasanya, ketika cairan dipanaskan, sumber pemanas (kompor atau teko listrik) memanaskan wadah di bawah melalui proses konveksi. Saat cairan bagian bawah memanas akan menjadi kurang padat dan bergerak ke atas, memungkinkan bagian cairan yang lebih dingin untuk mengontrak sumber panas. Sehingga akhirnya menghasilkan suhu yang seragam di seluruh wadah.

Sedangkan jika menggunakan microwave, sumber panas ada dimana-mana sehingga proses konveksi tidak terjadi, tulis CNN.

Tetapi pengguna microwave garis keras tidak perlu merendah karena malu. Para ilmuwan di Universitas Sains & Teknologi Elektronik Cina mengatakan mereka mungkin telah menemukan solusi untuk masalah ini.

 

Simak Video Berikut Ini:

Microwave atau teko?

teh hitam black tea
ilustrasi teh hitam/Image by Joseph Mucira from Pixabay

Mereka telah merancang pelapisan perak untuk menyusuri tepi cangkir atau wadah yang mampu melindungi efek microwave di bagian atas cairan.

Perak bertindak sebagai panduan untuk gelombang, mengurangi medan listrik di bagian atas dan secara efektif menghalangi pemanasan dan menghasilkan suhu yang lebih seragam.

Sementara itu tampaknya masih ada beberapa yang menentang memasukkan logam ke dalam microwave.

Namun Baoqing Zeng, salah satu penulis penelitian, mengatakan itu "masih aman" dan struktur logam serupa telah aman digunakan dalam panci uap microwave dan penanak nasi.

“Setelah merancang struktur logam dengan hati-hati pada ukuran yang sesuai, tepi logam yang mudah terbakar diletakkan di medan yang kekuatannya lemah, sehingga semuanya aman dari terbakar," kata Zeng, profesor elektronika sains dan teknik di University of Electronic Science and Technology of China (UESTC), dalam rilis berita.

Lalu, apakah ini akan menghentikan perdebatan? Sayangnya baru mengatasi satu hal. Walaupun teko dapat memanaskan air secara lebih merata, penelitian ilmiah lainnya menunjukkan bahwa gelombang mikro dapat menarik lebih banyak senyawa yang berpotensi menguntungkan teh seperti katekin dan kafein.

Jadi pilihan itu kembali pada pilihan masing-masing, mana yang dirasa cocok untuk Anda?

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya