Pahami Cara Motivasi Anak saat Belajar Online

Metode pendidikan yang saat ini banyak dijalankan dengan metode daring tentunya, cenderung membosankan bagi peserta didik.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2021, 12:08 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 12:08 WIB
Anti Bosan Ajak Buah Hati Belajar Online, #KenapaNggak Dibikin Lebih Seru? Begini Caranya
Anti Bosan Ajak Buah Hati Belajar Online, #KenapaNggak Dibikin Lebih Seru? Begini Caranya

Liputan6.com, Jakarta Sektor pendidikan termasuk yang terpengaruh kondisi pandemi. Anak-anak tidak bisa lagi bebas belajar dan harus berlangsung online. Demikian pula dengan pola pendidikan dan asuh/parenting anak.

Metode pendidikan yang saat ini banyak dijalankan dengan metode daring tentunya, cenderung membosankan bagi peserta didik.

Hal ini terungkap dalam kegiatan webinar yang diadakan oleh Faber-Castell, yang bertemakan "Menstimulasi Motivasi Belajar Anak di Era New Normal" pada Sabtu 10 Juli 2021 belum lama ini.

Yohana Theresia, M.Psi., Psikolog dari Yayasan Heart of People mengakui jika belajar metode daring tentunya menjadi tantangan sendiri bagi kita semua yang terlibat di pendidikan dan parenting.

Banyak kasus yang ditemui di lapangan, menurut Yohana menunjukan adanya indikasi penurunan motivasi dalam belajar anak.

Hal itu tidak lepas dari banyak faktor diantaranya ketebatasan penguasaan gawai di sisi  bapak/ibu pengajar, materi pembelajaran yang kurang variatif & menarik, kurangnya kontrol penggunaan gawai di anak hingga intervensi yang salah dari orang tua.

Sehingga tentunya, jika motivasi belajar turun sangat berpengaruh ke banyak aspek lainnya, yakni level pemahaman, kreativitas, produktivitas dan tentunya hasil pencapaian pembelajaran itu sendiri, tambah Yohana.

Untuk membantu kembali meningkatkan motivasi belajar anak, orang tua setidaknya dapat menerapkan 8 tips dalam membangun motivasi dimana sebenarnya motivasi itu dapat dibagi berdasarkan 2 sumber, yakni intrinsik (internal) dan ekstrinsiik (eksternal).

Tips membangun motivasi tersebut yakni diantaranya, orang tua harus ikut terlibat, orang tua juga diminta untuk sering mendengar, orang tua dapat membantu anak untuk memutuskan dan memahami dengan segala bentuk konsekuensi yang ada.

Kemudian orang tua juga harus belajar memahami kondisi si anak, hal ini kadang yang jarang ada, karena orang tua kurang paham/sensitif dengan apa yang terjadi, terutama saat anak bosan belajar.

Yohana juga menambahkan orang tua dapat memberikan pengharaan/reward bagi anak jika anak mencapai  sesuatu yang telah disepakati sebelumnya, misalkan prestasi baik maupun hal-hal lainnya.

Terkait pemberikan penghargaan atau reward menurut Yohana, tentunya harus juga disesuaikan dengan kebutuhan dan bermanfaat, salah satunya yang cocok yakni berupa kebutuhan & alat belajar bagi si anak itu sendiri.

Dan pada akhirnya, semua elemen sangat berperan untuk mensukseskan pola belajar dan parenting di era saat ini, orang tua, sekolah, pemerintah dan juga siswa, tutup Yohana.

 


Penuhi Kebutuhan Alat Belajar

Sementara itu, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Lilyana Ang menambahkan bahwa bentuk penghargaan berupa pemenuhan kebutuhan & alat belajar bisa menjadi pilihan tersendiri bagi orang tua dalam memotivasi anak agar kembali bersemangat dalam belajar meski di rumah saja.

Salah satu kebutuhan sekolah yang dapat diberikan kepada anak, diantaranya berupa produk tas belajar/sekolah. Di mana tas akan sangat membantu anak untuk bisa merasakan kembali suasana belajar yang ada di sekolah.

Tas belajar/ sekolah juga harus disesuaikan dengan isu perkembangan si anak, dari fase Separation Anxiety yang kerap muncul di usia PAUD & TK, lalu fase kemandirian & produktivitas di usia Sekolah Dasar, hingga pencarian identitas pada usia remaja dan dewasa.

Tas Faber-Castell telah dibuat berdasarkan hasil riset yang melatari fase-fase dalam perkembangan seseorang anak, serta dengan memasukan saran dari ahli kesehatan tulang, guna memastikan kesehatan penggunanya, tambah Lily.

Selain itu, Tas Faber-Castell juga sangat ramah lingkungan karena bebas PVC yang dapat menyebabkan karsinogenik (pemicu kanker).

Penggunaan PVC oleh Badan Kesehatan Dunia sudah dikategorikan sebagai plastik paling beracun dan sangat susah diurai,

Namun banyak diantara kita belum sadar dengan bahaya senyawa yang dibentuk Vinil Klorida (H2C=CHCl) tersebut, dimana PVC banyak terdapat di kehidupan manusia, diantaranya pipa air, pintu toilet, kemasan makanan hingga mainan dan tas anak. 

Oleh karena itu, Faber-Castell mengusung penggunaan non PVC dalam produk Tas, hal ini untuk melindungi konsumen dari bahaya yang ada di PVC.

Saat ini tas Faber-Castell telah tersedia di official store Faber-Castell di Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Lazada serta toko tradisional market maupun modern market terdekat, tutup Lily.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya