Liputan6.com, Jakarta Sakit gigi sering dirasakan oleh sebagian orang. Sangat merasa tidak nyaman dan nyeri bila tidak segera diobati. Baik dengan resep dokter atau rumahan, sakit gigi perlu segera diobati agar tidak infeksi.
Gigi yang sakit bisa terasa nyeri dan nyut-nyutan, kata pendidi Les Belles NYC di New York Sharon Huang. Penyebabnya bisa terkait dengan saraf yang terinfeksi di dalam gigi atau gusi. Bahkan hal ini juga bisa menjadi gejala serangan jantung.
Baca Juga
“Sangat penting untuk tidak mengabaikan sakit gigi karena ini adalah cara tubuh kita untuk memberitahu kita bahwa ada sesuatu yang salah. Saraf kita mengirimkan jutaan pesan ke otak tentang serangan, infeksi atau cedera dan otak kita mengirimkan sinyal agar kita merasakan sakit,” kata Huang seperti melansir Forbes, Kamis (17/3/2022).
Advertisement
Sementara bila sakit gigi terasa menyakitkan itu karena saraf di dalam gigi termasuk yang paling sensitif, katanya.
“Jadi ketika saraf ini teriritasi atau terinfeksi, mereka dapat menyebabkan rasa sakit yang parah,” tambahnya.
Obat Sakit Gigi Rumahan
Seperti yang sudah dikatakan, sakit gigi perlu diatasi agar tidak menimbulkan masalah lain. Selain ke dokter, ada sejumlah pengobatan rumahan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sakit gigi atau nyeri sementara. Akan tetapi, lebih baik bicarakan dengan dokter gigi terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya meski ini obat rumahan.
Huang menyarankan, “Anda harus berbicara dengan dokter gigi sebelum menggunakan salah satu dari pengobatan berikut jika Anda sedang hamil, menyusui atau memiliki kondisi medis yang mungkin dipengaruhi oleh bahan-bahan herbal.”
Lebih lanjut, berikut ini obat sakit gigi rumahan yang bisa Anda coba untuk meredakan nyeri.
1. Minyak cengkeh
Minyak cengkeh termasuk bahan aktif yang ada di dalam banyak produk gigi. Menurut Huang, minyak cengkeh adalah obat rumahan terbaik untuk sakit gigi.
“Ini adalah antiseptik alami yang mengurangi rasa sakit dan peradangan karena sifat anti-inflamasi dan antibakterinya. Ini juga bertindak sebagai pereda nyeri sementara," tuturnya.
Sementara itu, bahan aktif dalam minyak cengkeh dapat dibandingkan dengan benzokain, bahan mati rasa dalam banyak gel gigi. Untuk menggunakan minyak cengkeh ini, Huang menyarankan agar Anda merendam bola kapas dengan minyak cengkeh dan mengoleskannya langsung ke area sakit gigi. Cara lain, Anda bisa membilas mulut dengan minyak tersebut.
2. Kulit pohon willow
Ada beberapa bukti bahwa kulit pohon willow dapat membantu mengurangi peradangan. Salah satunya menghilangkan rasa sakit.
Huang menjelaskan, “Kulit pohon willow mengandung salisin yang mirip dengan bahan utama aspirin.”
Jadi, kulit pohon willow bias dibuat kumur-kumur atau dijadikan sebagai pasta bubuk. Setelah itu, oleskan ke area yang menyebabkan rasa sakit.
3. Kompres dingin
Kompres dingin dapat membantu mengobati beberapa jenis nyeri mulut.
“Jika asal sakit gigi adalah dari trauma, kompres dingin pada daerah tersebut akan mengurangi pembengkakan dan peradangan serta memberikan pereda nyeri sementara,” kata Huang.
Dia menyarankan untuk mengompres dingin dengan kantong es yang dibungkus ke daerah yang sakit selama sekitar 20 menit. Ulangi hal tersebut dalam beberapa jam.
4. Kumur air garam
Kumur-kumur dengan air garam juga dapat membantu mengatasi sakit gigi. “Air asin secara alami akan mengurangi peradangan dan meningkatkan penyembuhan luka,” kata Huang.
Dia menyarankan untuk mencampur 1 sendok makan garam dengan 1/2 cangkir air hangat. Kumur larutan garam tersebut selama sekitar 30 detik.
5. Kumur dengan Hidrogen Peroksida
Campuran hidrogen peroksida dan air juga dapat membantu mengatasi nyeri dan peradangan terkait gigi. “Ini adalah pilihan alternatif untuk kumur air garam,” kata Huang.
Caranya, campurkan larutan hidrogen peroksida dan air dengan perbandingan yang sama. Kemudian kumur-kumur selama satu menit.
6. Kantong Teh atau Minyak Peppermint
Ada bukti ilmiah bahwa peppermint dapat membantu meredakan berbagai jenis rasa sakit.
Sebuah studi in vitro di European Journal of Dentistry menemukan bahwa peppermint adalah salah satu dari tiga minyak yang bekerja sebagai larutan antiseptik intrakanal yang efektif melawan patogen oral. Itu berarti secara efektif dapat mencegah pertumbuhan bakteri.
Jika Anda sakit gigi, Huang menyarankan untuk mengoleskan kantong teh peppermint dingin.
“Dinginkan dengan memasukkan kantong teh yang direndam ke dalam freezer selama beberapa menit dan oleskan di area yang menyebabkan rasa sakit,” katanya. Cara lainnya, Anda dapat menambahkan beberapa tetes minyak peppermint ke bola kapas dan oleskan langsung ke gigi yang sakit.
7. Timi
Ramuan timi adalah antibakteri dan antioksidan yang kuat, kata Huang.
Sebuah studi tahun 2016 di BMC Complementary Medicine and Therapies menemukan bahwa dalam bentuk minyak esensial, timi memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang kuat.
Huang menjelaskan penggunaan timi sebagai obat sakit gigi, “Taruh sedikit minyak timi pada bola kapas dan oleskan langsung ke area yang sakit untuk membantu menghilangkan rasa nyeri.”
Beberapa tetes minyak timi yang ditambahkan ke segelas air juga bisa digunakan sebagai obat kumur.
8. Bawang putih
Ada beberapa bukti bahwa bawang putih juga dapat membantu meredakan rasa sakit.
“Siung bawang putih segar mengandung allicin yang memiliki sifat antibakteri dan antimikroba,” kata Huang.
Untuk menggunakannya, hancurkan atau kunyah beberapa siung bawang putih untuk mendapatkan manfaat allicin yang diperlukan. Huang mengatakan bahwa bubuk bawang putih juga memiliki kegunaan yang sama.
Obat Pereda Sakit yang Bisa Dibeli
Di samping itu, bila ingin mencoba obat yang dibeli di pasaran, Huang menyarankan untuk mengonsumsi obat ini.
"Obat anti-inflamasi seperti ibuprofen, Advil, Motrin atau naproxen bekerja dengan baik dengan sakit gigi karena mereka mengurangi peradangan," kata Huang.
Data terbaru menunjukkan kombinasi Advil (ibuprofen) dan Tylenol (acetaminophen) sama efektifnya dengan resep opioid untuk sakit gigi. Para ahli mencatat bahwa dengan meningkatnya kecanduan opioid, ada baiknya memiliki alternatif over-the-counter yang efektif.
Akan tetapi yang terpenting, pastikan dulu untuk berbicara dengan dokter gigi tentang dosis yang dianjurkan.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement