Sinar Mas Kompak Penuhi Prinsip Bisnis Berkelanjutan

Gotong royong adalah budaya bangsa Indonesia yang selaras dengan upaya bersama para pihak dalam naungan Indonesia Global Compact Network (IGCN), termasuk Sinar Mas.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Nov 2022, 15:45 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 15:45 WIB
Sinar Mas Board Member, Franky Oesman (kedua dari kanan) Widjaja bersama Asisten Sekretaris Jenderal dan CEO United Nations Global Compact (UNGC) Sanda Ojiambo (tengah) dalam kegiatan CEO Roundtable di sela gelaran B20 Summit 2022. (Dok Sinar Mas)
Sinar Mas Board Member, Franky Oesman (kedua dari kanan) Widjaja bersama Asisten Sekretaris Jenderal dan CEO United Nations Global Compact (UNGC) Sanda Ojiambo (tengah) dalam kegiatan CEO Roundtable di sela gelaran B20 Summit 2022. (Dok Sinar Mas)

Liputan6.com, Jakarta - Sinar Mas menyuarakan bahwa kebersamaan dan gotong royong dapat menjadi energi mencapai prinsip United Nations Global Compact (UN Global Compact). Hal ini diungkap dalam CEO Roundtable di sela gelaran B20 Summit 2022.

“Kami mensyukuri apa yang kita lakukan sekian lama, sejalan dengan yang pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada 3 Oktober silam, yakni berjuang melalui krisis berlandaskan kekompakan, sinergi dan keselarasan perasaan, secara nyata,” ujar Sinar Mas Board Member, Franky Oesman Widjaja, Selasa (15/11/2022).

Dirinya berpendapat, bergotong royong adalah budaya bangsa Indonesia yang selaras dengan upaya bersama para pihak dalam naungan Indonesia Global Compact Network (IGCN), yang mengedepankan prinsip-prinsip UN Global Compact guna mendukung capaian target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs).

Menurut Franky, bangsa Indonesia telah menjalaninya, dimana kebersamaan dan gotong royong menjadi landasan dalam penanganan pandemi Covid-19 serta dampaknya terhadap sektor perekonomian.

"Semangat serupa kami gunakan dalam lingkup Sinar Mas guna mengimplementasikan fokus utama IGCN yakni, bisnis untuk perdamaian, pemberdayaan perempuan, lingkungan hidup yang lebih baik, bisnis yang mengedepankan etika serta tata kelola, berikut transformasi pendidikan dan pengajaran.”

Sejumlah pilar usaha, dengan tidak melupakan dari mana dan bagaimana Sinar Mas bermula, yakni dari usaha berskala UMKM, telah memberikan pendampingan ke berbagai potensi masyarakat sekitar, berupaya menaikkelaskan mereka menjadi bisnis yang berkelanjutan.

“Kami berupaya membawa mereka masuk ke dalam rantai pasok perusahaan yang lebih besar lewat skema inclusive closed loop flying wheel,” ujarnya.

 

UMKM Naik Kelas

Sinar Mas Board Member, Franky Oesman. (Dok Sinar Mas)
Sinar Mas Board Member, Franky Oesman. (Dok Sinar Mas)

Berkat upaya bersama, lintas perusahaan di bawah Kamar Dagang dan Industri Nasional Indonesia, inisiatif ini oleh Presiden Jokowi dijadikan landasan bagi Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas.

Beberapa pilar usaha Sinar Mas yang tergabung dalam IGCN seperti APP Sinar Mas, Sinar Mas Agribusiness and Food dan Sinar Mas Land telah mengembangkan inisiatif bisnis yang berpadupadan dengan aspek lingkungan, sosial, berikut tata kelola yang baik.

“Kami yakin jika mengintegrasikan prinsip SDGs dalam praktik bisnis akan mendasari terciptanya sebuah bisnis yang berkelanjutan. Karenanya, kami mengupayakan agar inovasi yang kami lakukan selalu terukur dan sejalan dengan prinsip universal dalam hal hak asasi manusia, ketenagakerjaan, kelestarian lingkungan dan juga antikorupsi sebagaimana tergambarkan dalam SDG’s,” kata Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas, Elim Sritaba.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya