Liputan6.com, Jakarta - Masih segar dalam ingatan, wacana konversi bahan bakar minyak ke gas telah lama digulirkan pemerintah. Nyatanya, niat itu selalu tanpa ujung alias mentah di tengah jalan.
Dalam Indonesia International Automotive Conference (IAACI), pengamat migas, Kurtubi, melihat bahwa wacana yang telah ada sejak 30 tahun lalu itu tak pernah berbuah hasil. Ia menilai, masih banyak pihak-pihak terutama pemerintah yang masih setengah hati.
"Pemerintah harus punya kebijakan harga yang jelas. Dan jangan lupa Agen Pemegang Merek (APM) juga harus membantu menyediakan infrastrukturnya," tegasnya di Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Lanjut dia, infrastruktur memang perlu dipersiapkan lebih matang sebelum pemerintah meminta para pemilik kendaraan beralih ke bahan bakar gas.
Data berbicara, jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Indonesia memang belum seberapa jika dibandingkan dengan Thailand yang menargetkan memiliki 384 unit tahun ini. Sebagai perbandingan, SPBG yang ada di dalam negeri sejauh ini baru mencapai 19 unit.
"Mau ngisi di mana kalau infrastrukturnya nggak ada," imbuh dia.
Mengutip paparan materi paparan Manager Asia Research Dept. FOURIN, Toru Nakata, mobil yang selama ini dijual di Indonesia 88 persen di antaranya menghirup bensin dan 12 persen lainnya bermesin diesel.
Jika dibandingkan dengan Thailand, mobil-mobil yang di sana beroperasi dengan mesin diesel, ethanol, bensin, gas, dan hibrid (HEV).
"Di Negeri Gajah putih, 3 persen dari seluruh permintaan atas kendaraan ilaha yang berbahan bakar gas dan kebanyakan untuk transportasi publik, seperti taksi," terang Nakata. (Gst/Des)
APM Diminta Turut Bangun Infrastruktur SPBG
Mobil yang selama ini dijual di Indonesia 88 persen di antaranya menghirup bensin dan 12 persen lainnya bermesin diesel.
Diperbarui 26 Sep 2014, 14:09 WIBDiterbitkan 26 Sep 2014, 14:09 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Harga Emas Hari Ini Anjlok 2%, Dua Sentimen Ini Jadi Biang Kerok
Teliti Kemurnian Jahe Indonesia, Peneliti UGM Siap Kolaborasi dengan Ilmuwan Perancis
Hari Ini Sabtu 26 April 2025 Tanggal Berapa Hijriah? Simak Doa agar Terhindar dari Musibah dan Keburukan
Fakta Unik dan Sejarah Scrunchie, Ikat Rambut Favorit Sepanjang Masa
Myanmar Tangkap TikToker Peramal Gempa Usai Picu Kepanikan
Dedi Mulyadi Akan Didik Anak Nakal di Depok Gunakan Pola Pendekatan Militer
Mix and Match Outfit untuk Liburan: Capsule Wardrobe yang Minimalis
Daun Pepaya, Solusi Alami Pengendali Hama Tanaman
Daftar 10 Orang Terkaya di Asia versi Forbes, Mukesh Ambani Nomor Satu
Manchester United Ramaikan Perburuan Pemain Muda Manchester City
Pendaki Asal Temanggung yang Hilang di Gunung Merbabu Ditemukan Meninggal Dunia
Tulus, Sal Priadi, Kunto Aji, hingga Idgitaf dan Dere Satukan Kreativitas dalam Tur Kolaborasi 2025 Bertajuk Sama Sama