Di 2015, Jualan Sepeda Motor Bergantung Pada Sektor Perkebunan

Wilayah yang berkontribusi cukup besar adalah Pulau Sumatera.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 13 Jan 2015, 12:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 12:30 WIB
Parade Motor Sport Honda Sihir Pengunjung IMoS 2014
AHM memboyong berbagai tipe CBR Series hingga Honda RC213V besutan pebalap dari tim Repsol Honda di ajang MotoGP.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan sepeda motor nasional pada tahun 2015 ini diprediksi cenderung stagnan. Meskipun ada pertumbuhan, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata memproyeksi pertumbuhannya berada di kisaran 0-5 persen.

"Tahun ini pertumbuhan penjualannya berada di daerah," kata Gunadi ketika dihubungi Liputan6.com.

Karena itu, penjualan roda dua nasional bakal tergantung pada sektor pertambangan dan perkebunan. Bila keduanya positif, Gunadi bakal berpengaruh pada industri kuda besi nasional.

"Yang sedikit masalah adalah penurunan harga komoditi di luar Jawa, seperti karet dan sawit. Kalau sektor tersebut turun, maka otomatis bakal memengaruhi daya beli dan sebaliknya," imbuh dia.

Berdasarkan data penjualan sepeda motor nasional sepanjang 2014, yang sebagaimana dirilis AISI, wilayah yang berkontribusi cukup besar adalah Pulau Sumatera. Di sana penjualan roda dua mencapai 1,44 juta unit atau merengkuh 18,33 persen dari total penjualan.

Selain Sumatera adapula Kalimantan dengan 548,3 ribu unit, Sulawesi 529 ribu unit, bali 341,3 unit, dan Papua 35,7 unit. Sedangkan Pulau Jawa masih mendominasi dengan 4,9 juta unit atau 62,66 persen dari total penjualan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya