Amal Tidak Menjamin Masuk Surga, Mengapa Harus Tetap Beribadah? Simak Jawabannya

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin banyak yang beranggapan dengan rajin melakukan amal, seseorang akan mendapatkan pahala yang dapat menghantarkannya ke tempat terbaik di akhirat, yaitu surga.

Namun, kita harus memahami terlebih dahulu bahwa surga bukanlah hadiah yang dapat ditebus dengan amal semata. Segala amal perbuatan di dunia, meskipun baik, tetap saja tidak dapat membayar nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

Sehingga, amal saja tidak dapat menjamin seseorang untuk dapat masuk surga. Ini mungkin terdengar mengejutkan bagi sebagian orang, karena amal merupakan bagian yang penting dalam ajaran agama.

Lantas, jika amalan tidak dapat menjamin surga, mengapa Allah memerintahkan kita untuk menjalankan ibadah? Apa tujuannya?

Saksikan Video Pilihan ini:

Dilansir dari cahayaislam.id, dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah bersabda:

لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ

“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah”

Hadis di atas menjelaskan bahwa satu-satunya yang dapat memasukkan seseorang ke surga dan menyelamatkannya dari siksa neraka adalah rahmat Allah. Artinya, Rasulullah sekalipun tidak mempunyai kuasa untuk memasukkan ummatnya ke dalam surga Allah.

Namun bagi orang awam, hadis ini mungkin terdengar aneh dan bertentangan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, salah satunya yang berbunyi:

وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Itulah surga yang dikaruniakan untuk kalian, disebabkan amal sholeh kalian dahulu di dunia”

Dalam hadis di atas, surga terlalu sempurna sehingga amal manusia yang banyak cacatnya tidak akan cukup membayar mahalnya surga. Jadi, hanya rahmat Allah-lah yang dapat membuat seseorang dapat memasuki surga-Nya. Sementara itu, ayat di atas menunjukkan surga sebagai balasan, hadiah, atau reward bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh.

Imam Al-Ghazali pernah berkata. “Semua manusia akan binasa, kecuali mereka yang berilmu. Semua orang yang berilmu akan binasa, kecuali mereka yang mengamalkannya. Orang yang mengamalkan ilmunya akan binasa, kecuali mereka yang ikhlas. Tapi, orang yang ikhlas pun masih berada dalam kekhawatiran besar.”

Artinya, amal yang ikhlas bukan jaminan masuk surga. Hal ini menunjukkan bahwa kita benar-benar tidak bisa hanya mengandalkan amal-amal di dunia ini untuk masuk surga.

Tapi, kita masih butuh rahmat atau belas kasihan dari Allah. Surga adalah milik Allah sehingga hanya Allah-lah yang berhak memasukkan seseorang ke surga-Nya menurut kehendak-Nya.

Pertanyaan yang sering muncul adalah, kalau yang bisa membuat kita masuk surga adalah rahmat Allah, buat apa kita masih beribadah dan beramal sholeh? Sekilas, pertanyaan itu cukup masuk akal. Namun, justru pertanyaan tersebut menggiring opini orang awam agar bermalas-malasan dalam beribadah dan enggan melakukan amal baik.

Jawabannya sederhana, jika orang yang ikhlas beramal saja tidak mendapat jaminan masuk surga, apalagi orang yang tidak mau melakukan amal sholeh. Justru, kita beribadah dan melakukan amal sholeh adalah dalam rangka memantaskan diri agar mendapatkan rahmat Allah.

Semoga kita semua tetap istiqomah dalam beribadah dan beramal sholeh sehingga mendapatkan rahmat Allah di akhirat kelak agar dimasukkan ke dalam surga-Nya. Aamiin.