Karakter Masyarakat Banyumas di Balik Logat Ngapak

Ketegasan pengucapan dalam bahasa Ngapak tercermin dalam berbagai kata yang mengandung konsonan rangkap. Kata-kata seperti mripat (mata) dan krasa (terasa) diucapkan dengan artikulasi yang jelas pada setiap konsonannya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 12 Jan 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 01:00 WIB
Hania (Pemalang) Berhasil Menghibur Pemirsa di Studio dengan Logat Khas Ngapak Melalui Materi ''Tips Anti Galau''
Hania (Pemalang) Berhasil Menghibur Pemirsa di Studio dengan Logat Khas Ngapak Melalui Materi ''Tips Anti Galau''

Liputan6.com, CIlacap - Penelitian terbaru dalam bidang fonetik mengungkap keunikan sistem pengucapan bahasa Ngapak yang membedakannya dari dialek Jawa lainnya. Pengucapan konsonan yang tegas dan jelas ini menjadi identitas pembeda utama masyarakat Banyumas.

Mengutip dari berbagai jurnal, Analisis menunjukkan bahwa pengucapan huruf konsonan dalam bahasa Ngapak memiliki tekanan yang lebih kuat dibandingkan dialek Jawa lainnya. Konsonan k di akhir kata diucapkan dengan jelas dan tegas, tidak dilunakkan atau dihilangkan seperti dalam pengucapan bahasa Jawa standar.

Pola pengucapan ini terlihat konsisten dalam berbagai kata sehari-hari. Kata endok (telur) dalam bahasa Ngapak diucapkan dengan k yang jelas di akhir kata, berbeda dengan pengucapan endo dalam bahasa Jawa standar. Demikian pula dengan kata matuk (cocok) yang tetap mempertahankan bunyi k di akhir kata.

Tekanan suara dalam bahasa Ngapak memiliki volume yang lebih tinggi dengan intonasi yang naik turun secara dinamis. Karakteristik ini membuat percakapan dalam bahasa Ngapak terdengar lebih ekspresif dan bertenaga dibandingkan dialek Jawa lainnya yang cenderung halus dan mengalir.

Bunyi vokal dalam bahasa Ngapak juga memiliki ciri tersendiri. Huruf a diucapkan dengan lebih terbuka dan panjang, menciptakan resonansi suara yang khas. Pengucapan ini konsisten baik di awal, tengah, maupun akhir kata.

Para ahli fonetik mencatat keunikan artikulasi dalam bahasa Ngapak yang melibatkan penggunaan otot rahang dan lidah secara lebih aktif. Gerakan organ bicara yang lebih tegas ini menghasilkan bunyi yang lebih jelas dan dapat dibedakan dengan mudah.

Observasi terhadap percakapan sehari-hari menunjukkan bahwa sistem pengucapan ini tidak berubah dalam berbagai konteks sosial. Baik dalam situasi formal maupun informal, karakteristik pengucapan tetap dipertahankan oleh penutur bahasa Ngapak.

Ketegasan pengucapan dalam bahasa Ngapak tercermin dalam berbagai kata yang mengandung konsonan rangkap. Kata-kata seperti mripat (mata) dan krasa (terasa) diucapkan dengan artikulasi yang jelas pada setiap konsonannya.

Studi perbandingan menunjukkan konsistensi pola pengucapan ini di seluruh wilayah penutur bahasa Ngapak. Masyarakat di berbagai wilayah Banyumas dan sekitarnya menunjukkan karakteristik pengucapan yang sama, meskipun terdapat variasi minor dalam kosakata.

Dokumentasi suara menunjukkan pola pengucapan ini diturunkan secara konsisten antar generasi. Rekaman percakapan dari berbagai kelompok usia menunjukkan karakteristik fonologis yang sama.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya