Liputan6.com, Jakarta Cruise control menjadi fitur penunjang pada mobil-mobil modern. Ya, mobil bisa melaju stabil pada kecepatan tertentu, tanpa perlu kaki pengemudi menginjak pedal gas.
Fitur ini sangat membantu. Terlebih bila berkendara di kondisi jalan yang lurus dan memerlukan kecepatan konstan dalam waktu yang lama.
Ralph Teetor, merupakan sosok penemu fitur cruise control. Ia diketahui sebagai seorang teknisi yang tak bisa melihat atau tuna netra sejak usia lima tahun.
Pemikiran untuk membuat sebuah fitur yang dapat menahan laju kendaraan secara konstan timbul saat Teetor disetiri pengacaranya. Ia merasa tidak nyaman saat pengacaranya menurunkan kecepatan kendaraan ketika berbicara dan kembali menekan pedal gas saat mendengarkan.
Sepuluh tahun kemudian, pria kelahiran 17 Agustus 1890 itu mendaftarkan sebuah paten pertama untuk fitur cruise control. Paten dengan nomor registrasi US 2519858 ia kantongi pada 1948.
Bukan perkara mudah untuk membuat fitur ini, Teetor perlu bekerja beberapa dekade hingga akhirnya menciptakan sebuah perangkat yang bisa dijual secara komersial.
Sejarah mencatat, Chrysler Imperial, New Yorker, dan Windsor menjadi mobil pertama yang menerapkan fitur cruise control pada 1958. Dua tahun setelah itu, fitur ini menjadi bawaan standar mobil-mobil keluaran Cadillac.
Fitur ini kian popular ketika dunia mengalami krisis minyak pada 1970. Pabrikan pun memanfaatkan fitur ini untuk membuat mobil lebih irit bahan bakar, meskipun semuanya tergantung pada kebiasaan mengemudi.
Adapun, sistem kerja cruise control dengan mengkalkulasi kecepatan berdasarkan rotasi drive shaft. Sementara selenoid dimanfaatkan untuk mengatur posisi throttle.
Dalam perjalanannya, cruise control juga dikenal dengan istilah lain, seperti 'Speddostat,' 'Touchomatic,' dan 'Auto-Pillot.' Begitu pula dengan pabrikan ternama dunia, punya istilah masing-masing; Distronic Plus – Mercedes-Benz, Active Cruise Control – BMW, Smart Cruise Control – Hyundai, Intelligent Cruise Control – Nissan, dan Dynamic Radar Cruise Control – Lexus. Tentu, fitur cruise control yang ada saat ini lebih kompleks dibanding penemuan Teetor.
(gst/sts)
Penemu Fitur Cruise Control Mobil Ternyata Tuna Netra
Ralph Teetor, merupakan sosok penemu fitur cruise control. Ia diketahui sebagai seorang teknisi yang tak bisa melihat atau tuna netra.
diperbarui 09 Okt 2015, 13:00 WIBDiterbitkan 09 Okt 2015, 13:00 WIB
Ralph Teetor, merupakan sosok penemu fitur cruise control. Ia diketahui sebagai seorang teknisi yang tak bisa melihat atau tuna netra.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kustom Journey Jadi Jembatan Senimal Lokal Go International
Presiden Prancis Emmanuel Macron Serukan Penghentian Pengiriman Senjata ke Israel
YouTube Shorts Makin Seru! Durasi Video Kini Sampai 3 Menit
Dibangun 10 Tahun, Proyek Jalur Ganda Kereta Api Bogor-Sukabumi Rampung
Festival Iraw Tengkayu, Acara Kebudayaan Suku Tidung di Tarakan
Jadwal Liga Inggris 2024/2025, 6 Oktober di Vidio: Aston Villa vs Manchester United
Bacaan Niat Sholat Taubat dalam Bahasa Arab dan Latin, Lengkap Tata Caranya
Jelang Setahun Serangan Israel di Palestina, Hampir 42.000 Orang Tewas dan 96.910 Lainnya Luka
Jennifer Coppen Berada di Titik Terendah Saat Rindu Almarhum Suami, Dali Wassink
Bingung Cari Rekomendasi Kuliner di Lokasi Terdekat, Tanya Sabrina Aja!
Ridwan Kamil Optimistis Bakal Dominasi Debat Perdana Pilgub Jakarta Malam Ini
Debat Pilkada Jakarta: Pramono-Rano Tak Ada Persiapan Khusus