Ini Alasan Yamaha Indonesia Recall R25 dan MT25

Beberapa hari lalu Yamaha Motor Company Jepang mengumumkan mengenai perbaikan beberapa komponen pada Yamaha YZF Series dan MT Series

oleh Septian Pamungkas diperbarui 16 Jun 2016, 14:06 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 14:06 WIB
Yamaha R25
Komponen yang terindikasi rusak

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari lalu Yamaha Motor Company Jepang mengumumkan mengenai perbaikan beberapa komponen pada Yamaha YZF-R25, YZF-R25A, YZF-R3A, MT250 dan MT320. Setidaknya ada tiga komponen yang perlu diganti.

Pertama ada di bagian pompa oli. Kedua power transmission device. Ketiga adalah piranti pada sistem rem (selang rem).

Disebutkan, desain pompa oli pada permasalahan pada poin pertama dianggap tak mampu menyesuaikan tekanan yang muncul pada putaran mesin tinggi. Gir yang terbuat dari material resin rentan rusak akibat gesekan.

Sementara pada kasus kedua, klaher (bearing) kopling rentan rusak saat kopling dioperasikan. Kemudian isu terakhir hanya dialami MT-25 dan MT-03. Di mana, posisi selang rem depan dianggap terlalu dekat radiator. Dikhawatirkan, terjadi gesekan hingga menyebabkan kebocoran yang bisa berakibat penurunan kemampuan kinerja rem.

Tercatat 15.072 unit teridentifikasi permasalahan ini. Umumnya merupakan motor produksi Oktober 2014 sampai Mei 2016.

Sekadar infomasi, berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) total distribusi ekspor dan domestik R25 dan MT25 yang dilakukan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pada periode Januari-Mei 2016 masing-masing 18.462 unit dan 8.226 unit.

Sementara Penjualan domestik untuk periode yang sama, R25 3.102 unit dan MT-25 1.306 unit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya