Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (20/2/2025).
Hasto mengaku siap baik secara mental maupun emosional, untuk menghadapi kemungkinan penahanan oleh KPK.
Baca Juga
"Ya sudah siap lahir batin," ungkap Hasto dengan singkat namun tegas saat tiba di Gedung KPK.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, Hasto juga mengkritik sistem demokrasi dan penegakan hukum di Indonesia yang menurutnya belum sepenuhnya adil. Ia berpendapat bahwa proses hukum yang dihadapinya bisa menjadi momentum untuk memperbaiki sistem yang ada.
"Ini saya yakini akan menjadi pupuk bagi demokrasi. Ini akan menjadi benih-benih bagi upaya untuk mewujudkan suatu sistem penegakan hukum yang sebenar-benarnya tanpa pandang pilih," ujar Hasto.
Hasto juga menyinggung tentang tuduhan suap Pergantian Antarwaktu (PAW) dan perintangan penyidik Harun Masiku yang menjeratnya. Ia menegaskan bahwa tidak ada kerugian negara dalam kasus yang dialamatkan padanya.
"Tidak ada kerugian negara terhadap kasus yang mencoba ditimpakan kepada saya. Jika penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan terus-menerus digunakan, saya meyakini bahwa benih-benih demokrasi dan pupuk-pupuk demokrasi untuk mengoreksi kekuasaan yang zolim itu akan semakin besar," tandas Hasto.
Hasto: Kalau Memang Bersalah, Saya Siap Tanggung Jawab
Hasto Krisitiyanto masih berstatus tersangka dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Upaya praperadilan melawan KPK sudah dilakukan, tapi kandas di tangan hakim.
Menanggapi hal itu, melalui pidato politiknya, Hasto mengaku terus mendapat dukungan moral dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, khususnya terkait kasus hukumnya. Dia menilai, hal tersebut sebagai secercah cahaya untuk melawan gelapnya demokrasi akibat penyalahgunaan kekuasaan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
“Seluruh masyarakat Indonesia yang kami cintai dan banggakan, seperti dikatakan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dikatakan sebagai secercah harapan ketika hukum dijauhkan dari rasa keadilan terlebih di dalam menghadapi kegelapan demokrasi akibat abuse of power dari Presiden Jokowi,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Menurut Hasto, secercah harapan tersebut adalah momentum untuk menyampaikan sikap kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa dirinya selalu siap dan kooperatif dengan segala proses hukum yang dijalani.
“Jadi kalau memang bersalah, saya siap untuk menjalakan seluruh tanggung jawab dan kewajiban,” tegas Hasto.
Namun Hasto masih meyakini, bahwa proses hukum yang menjeratnya tidak lebih dari tindakan bermotif politik. Maka sebagai seorang sekjen partai, dirinya siap menerima konsekuensi sebagai buah pengorbanan terhadap partai.
“Dalam panggung besar politik di Indonesia, apa yang terjadi tidak bisa dilepaskan dari sikap-sikap politik yang saya sampaikan sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDIP,” ungkap dia.
“Sikap politik itulah yang menciptakan hadirnya rasa tidak senang dalam diri seseorang yang mengidentikkan dirinya sebagai seorang raja,” kata Hasto Kristiyanto menandaskan.
Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka
Advertisement
