Liputan6.com, Tokyo - Yamaha Motor berambisi meningkatkan marjin laba di Asia Tenggara hingga 10 persen pada akhir 2018. Saat ini marjin mereka baru menyentuh angka 8 persen.
Asia Tenggara adalah sumber keuntungan terbesar Yamaha. Pangsa pasarnya berkontribusi terhadap 60 persen dari total penjualan di seluruh dunia. Tak heran mereka memasang target tinggi di wilayah ini.
Meski demikian, target ini tak akan mudah dicapai. Dari faktor eksternal, perlambatan ekonomi jadi sebabnya. Tahun lalu misalnya, penjualan kendaraan roda dua di Indonesia anjlok hingga 22 persen. Demikian seperti yang dilaporkan Nikkei.
Indonesia sendiri berkontribusi terhadap 35 persen penjualan sepeda motor Yamaha secara global. Sementara di Vietnam, Filipina dan Thailand, pasar kendaraan roda dua terus tumbuh. Mereka sedang menikmati kondisi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Melihat potensi yang besar ini dan target di masa depan, salah satu strategi yang akan dilakukan Yamaha adalah dengan meningkatkan efisiensi, baik dalam hal produksi ataupun pengembangan produk.
Salah satu efisiensi yang akan dilakukan adalah mempersempit platform. Saat ini, hanya 40 persen dari line-up Yamaha yang menggunakan platform yang sama. Jumlah ini akan coba ditingkatkan menjadi 60 persen di akhir 2018.
Hiroyuki Yanagi, Presiden Yamaha, mengatakan bahwa penyeragaman platform ini juga bermanfaat bagi konsumen. Â "Dengan mengembangkan berbagai model trendi dari platform tunggal, kami dapat lebih baik dalam merespon kebutuhan pelanggan yang beragam," ujarnya. Dengan platform tunggal, maka biaya produksi dapat ditekan.
Sementara secara global, pada akhir 2018 Yamaha akan berusaha mencapai angka penjualan sebesar 1,3 triliun yen, di mana laba operasional yang bisa diraih mencapai 74 miliar yen. Untuk itu, mereka juga akan menguatkan penjualan di negara berkembang lain seperti India dan Brasil, juga Tiongkok.