Liputan6.com, Tokyo - Tim Movistar Yamaha harus menelan pil pahit saat berlaga di Sirkuit Motegi, Jepang, akhir pekan lalu. Duet pembalap Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo gagal menyelesaikan balapan karena terjatuh di tikungan.
Padahal, keduanya berhasil memulai balapan dari garis terdepan. Insiden yang menimpa Rossi dan Lorenzo tersebut membuat mereka harus mengubur harapan menjuarai balap MotoGP yang hanya tersisa tiga seri.
Advertisement
Baca Juga
Dalam balapan kemarin, Lorenzo menyalahkan strategi pilihan ban yang membuatnya tersungkur. Ia memilih ban depan medium ketimbang soft yang lebih cocok dengan karakter aspal Motegi.
"Saya sangat kecewa, karena membuat kesalahan. Saya berusaha memaksa motor meskipun saat itu kondisi ban tidak bekerja dengan baik," ucap pembalap dengan nomor start 99 ini sebagaimana dikutip Autosport.
Pemakaian ban medium ini membuat Lorenzo kesulitan bertarung dengan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso memperebutkan posisi kedua sepeninggal Rossi yang jatuh. Ia pun semakin menjauh di belakang Marquez dan akhirnya terjatuh memasuki tikungan saat menghindari kejaran Dovi.
"Saat Dovizioso mendekat, saya memaksa motor lebih dari sebelumnya di tikungan dan ban depan tidak memberi dukungan yang baik. Kemudian, saya terjatuh," jelas Lorenzo.
Senada dengan Lorenzo, The Doctor pun mengeluhkan buruknya performa ban depan yang jadi penyebab ia tersungkur. Padahal, Rossi mengklaim kinerja motornya dalam kondisi prima dan siap tempur.
"Saya berusaha memaksa motor untuk mendekati Marquez, tapi sayangnya saya kehilangan grip ban depan. Padahal, saya tidak mengambil sudut terlalu lebar atau ke dalam tetapi hilang traksi dari depan, dan logikanya saya membuat kesalahan," jelas si pemilik nomor start 46.