Mobil Anda Karatan? Coba Kenali Gejalanya

Meski semua mobil baru telah menggunakan anti karat, ternyata tidak semuanya full terkena lapisan anti karat.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 28 Feb 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2017, 19:30 WIB
Kamuflase Karat Jaga Mobil Tidak Dicuri (stok lebaran)
Cara kreatif ini terbukti mampu mengelabui orang-orang.

Liputan6.com, Jakarta - Meski telah lama memiliki mobil, namun tak sedikit dari mereka yang justru tidak mengetahui mobilnya mengalami penyakit. Salah satunya adalah penyakit karatan.

Menurut Marketing Manager PT Terang Parts Indonesia (Protera Protection) Eric Maximillian, karatan biasa timbul disudut-sudut yang sulit dijangkau dan tak terlihat jelas oleh mata. Bagian kolong mobil salah satunya.

“Jadi untuk bagian kolong mobil semuanya masih besi dari pabrikan. Besi walaupun sudah diantikaratkan, tapi tidak semuanya full anti karat. Terutama bagian dek bawah,” ungkap Eric saat ditemui Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Kata dia, karat bisa timbul karena kurangnya kesadaran pemilik dalam membersihkan bagian-bagian yang rentan kena air, baik itu saat hujan, becekan, hingga genangan banjir.

Eric pun menyatakan, jika tidak dibersihkan secara rutin, tidak menutup kemungkinan besi akan korosi atau keropos.

Sebelum benar-benar terjangkit penyakit tersebut, setidaknya Anda perlu mengetahui bahwasanya ada tiga tingkatan karat, yaitu:

pertama, warna kuning. Biasanya wujudnya itu seperti bintik-bintik. Kedua, warna kuning akan berubah menjadi merah. Ini ditandai dengan bentuknya lebih besar dari bintik.

Dan ketiga, warna cokelat. Jika sudah warna cokelat, tentu levelnya itu sangat parah. “Kalau besi sudah berkarat warna cokelat, diremekin itu pasti remuk. Nah itu bener-bener bisa hancur dan bolong,” tutupnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya