Liputan6.com, Jakarta - Mobil murah ramah lingkungan atau LCGC milik PT Toyota Astra Motor (TAM), Toyota Agya, diakui mendapatkan sambutan yang cukup positif. Namun, penjualan mobil yang dibanderol Rp 131,5 juta sampai Rp 151,9 juta ini didominasi oleh tipe 1.2L G TRD.
Baca Juga
Dijelaskan Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT TAM, ada pergeseran pasar dengan karakteristik kaum milenial yang menyukai kendaraan dengan power, atau kecepatan tinggi.
"Kami pikir Toyota Agya 1.0 masih delapan persen, dan sisanya Toyota Agya 1.2 dengan 92 persen. Nah, ternyata itu benar," jelas Soerjo saat berbincang dengan wartawan di gelaran IIMS 2017, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lanjut Soerjo, untuk jumlah SPK yang sudah diumumkan beberapa waktu lalu, yaitu sebanyak 2.600 per 25 April, didominasi oleh pembelian Toyota Agya tipe tertinggi. "Sebanyak 98 persen Toyota Agya 1.2L, dan dua persen Toyota Agya 1.0L. Berarti sesuai riset kita benar," pungkasnya.
"Untuk suplai tidak masalah. Kalau tren SPK terus menunjukan peningkatan penjualan untuk tipe Toyota Agya 1.2L, maka produksi akan kita besarkan, biar tidak inden. Kita sedang sesuaikan," pungkasnya.
Sementara itu, di gelaran IIMS 2017, raksasa asal Jepang ini berharap target penjualan Toyota Agya sebulan bisa terpenuhi, yaitu sekitar 3.000 unit per bulan. Pasalnya, pameran otomotif ini bisa menjadi waktu yang tepat, bagi konsumen untuk membeli kendaraan sebelum Lebaran.
Advertisement