Isuzu Masih Bermimpi Kuasai Bisnis Mobil Komersial

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) masih berambisi untuk menjadi nomor satu di segmen kendaraan komersial.

oleh Rio Apinino diperbarui 08 Jun 2017, 15:18 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 15:18 WIB
Bersih-bersih Truk Isuzu
Seorang pekerja membersihkan truk agar terus tampil kinclong

Liputan6.com, Jakarta - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) masih berambisi untuk menjadi nomor satu di pasar kendaraan komersial. Walau begitu sepertinya ambisi ini mulai kendur, dibanding beberapa tahun lalu.

Joen Boediputra, Chief Executive Officer PT Astra International - Isuzu, mengungkapkan kalau visi mereka sejak bertahun lalu tidak pernah berubah. Namun begitu, ia tidak menetapkan kapan target itu harus tercapai.

"Jadi kalau ditanya, iya, visinya (Isuzu) mau jadi nomor satu. Waktunya kapan? Kami part of the strategy. Kami akan terus memperkuat segmen per segmen," ujarnya dalam acara yang dihelat di Jakarta, Rabu (7/6) kemarin.

Ini sedikit berbeda dengan target mereka beberapa tahun lalu. Pada 2013, Yohannes Nangoi yang kala itu menjabat sebagai Vice President Director PT IAMI, mengatakan kalau mereka menargetkan menjadi nomor satu kurang dari lima tahun.

"Kami yakin dengan dukungan aftersales yang kuat dan produk yang bagus, kurang dari lima tahun Isuzu jadi nomor satu," ujar Nangoi kala itu.

Secara global, Isuzu memang merupakan pabrikan yang kuat di segmen niaga. Mereka, misalnya, sukses menjadi yang nomor satu di 50 sektor pasar di seluruh dunia, di antaranya di Jepang, hingga Australia dan Mesir.

Joen sendiri mengatakan kalau pihak prinsipal ingin kesuksesan di tingkat global ini juga bisa diraih di Indonesia. Karena itu, ujar Joen, prinsipal memilih lebih fokus di komersial, dan sedikit menomorduakan kendaraan penumpang.

Usaha ini bukan tanpa hasil sama sekali. Meski belum jadi yang paling atas, namun perolehan pasar Isuzu terus membaik.

"Secara market share, kita tarik 10 tahun terakhir progres Isuzu sangat positif. Kalau di 10 tahun yang lalu market share kami masih 10 persen. Tapi sekarang sudah sampai 19,5 persen," tutup Joen.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya