Tata Motors Komentari Tren Bus Tingkat

Apa kata Tata Motors tentang tren bus tingkat?

oleh Rio Apinino diperbarui 13 Jun 2017, 13:13 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 13:13 WIB
Bus Tingkat Mercedes-benz (Foto: Istimewa)
Bus Tingkat Mercedes-benz (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pada tahun 1990an lalu, di kota besar seperti Jakarta banyak beredar bus tingkat dalam kota, atau yang dikenal dengan nama double decker. Meski sempat meredup, tren ini kembali hidup dalam beberapa tahun terakhir.

Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) menilai hal ini sebagai sesuatu yang positif. Kemampuannya untuk mengangkut lebih banyak orang ketimbang bus biasa, apalagi kendaraan pribadi, punya potensi mengurai kemacetan di jalan raya yang semakin kusut saja.

"Saya pikir bus tingkat itu solusi yang sangat bagus," ujar Biswadev Sengupta, Presiden Direktur TMDI, di Jakarta, Senin (12/6) malam.

Biswadev menilai, melihat tren yang ada, segmen bus secara umum memang akan terus meningkat. "Transportasi publik harusnya tumbuh, sangat alami untuk tumbuh, bahkan lebih dari city car. "Sebab orang-orang kan selalu bermobilisasi," sambungnya.

Meski begitu, Biswadev mengaku kalau pihak perusahaan untuk sekarang tidak fokus di segmen itu. Mereka mengesampingkan terlebih dulu kendaraan-kendaraan seperti bus double decker, bus hybrid, dan lain-lain, dan lebih memilih fokus di pasar mobil komersil seperti pikap dan truk.

"Itu adalah fase kami selanjutnya," sambung pria asal India tersebut.

Lagipula, sambung Biswadev, di India, tempat TMDI mengimpor kendaraan, tidak ada lineup bus double decker. Yang ada adalah produksi double decker bersama perusahaan lain, sebagaimana yang dilakukan dengan pabrikan asal Brasil, Marcopolo.

"(Kalaupun ada), kami tentu tidak bisa membawanya begitu saja. Kami juga harus perhatikan aftersales-nya, suku cadangnya, dan lain-lain," tutup Biswadev.

 

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya