Sesama Sepeda Motor Perlu Bicara

Teknologi komunikasi kendaraan ke kendaraan adalah kunci untuk mengurangi tabrakan antara sepeda motor dengan kendaraan lain.

oleh Rio Apinino diperbarui 05 Jul 2017, 11:20 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 11:20 WIB
Ilustrasi kemacetan
Kemacetan Ibukota sudah tak bisa lagi dihindari. Apalagi pada pagi dan sore hari menjelang jam pulang kantor. Kondisi jalanan yang semakin ramai, membuat banyak masyarakat memilih kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Liputan6.com, Stuttgart - Perusahaan asal Israel yang bermitra dengan perusahaan otomotif asal Jerman, Bosch, yakin kalau teknologi komunikasi kendaraan ke kendaraan adalah kunci untuk mengurangi tabrakan antara sepeda motor dan kendaraan lain di jalan raya.

Melansir Motorcyclenews, Autotalk percaya bahwa teknologi komunikasi yang sebelumnya telah mereka kembangkan untuk mobil juga kompatibel dengan sepeda motor. Kerjasama dengan Bosch adalah untuk menguji coba itu. Sumber daya milik Bosch diyakini dapat memudahkan pekerjaan ini.

"Ini adalah solusi berbiaya rendah yang sangat penting bagi motor, Ini bisa beroperasi dalam kisaran suhu yang lebar dan ditempatkan di bagian manapun sepeda motor," ujar CTO Autotalk, Onn Haran.

Dalam riset awal, disebutkan bahwa alat ini dapat mencegah satu pertiga kecelakaan sepeda motor di Jerman. Bosch akan melakukan riset lebih lanjut soal itu di Jerman.

Sistem komunikasi Autotalk sendiri tidak beda jauh dengan yang dikembangkan perusahaan lain. Sistem ini dapat melacak kendaraan di sekitar, sekaligus juga mampu menukar data kecelakaan dan lokasi, dengan syarat jika ia terpasang di banyak kendaraan di tempat yang berdekatan.

Dengan kata lain, teknologi ini sebetulnya bergantung pada kendaraan lain. Jika ada satu kendaraan yang terpasang alat, tapi di sekelilingnya tidak, maka peringatan apapun tidak akan diterima karena sistem tidak memiliki "partner" lain untuk diajak "bicara".

Selain melakukan riset bersama, tidak dijelaskan lebih jauh bentuk kerja sama seperti apalagi yang bakal dilakukan dua perusahaan tersebut.

 

 

Simak Video Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya