Jangan Pakai Ban Sedan untuk SUV

Setiap ban yang dibuat memiliki spesifikasi kekuatan ban atau indeks ban. Oleh karena itu spesifikasi sedan dan SUV berbeda.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 28 Jul 2017, 18:11 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 18:11 WIB
Dua Ban Unggulan Michelin Sasar Kendaraan Premium
Lewat ban Pilot Sport 2 dan Lattitude Sport 3, Michelin sasar kendaraan premium.

Liputan6.com, Sentul - Segmen Sport Utility Vehicle (SUV) semakin digemari konsumen di Tanah Air. Alasannya, selain memiliki bodi yang kokoh dan anti banjir, SUV juga diklaim memiliki kenyamanan layaknya jenis sedan.

Namun perlu diketahui, meski kendaraan tersebut senyaman sedan, konsumen tidak disarankan secara sembarang mengganti ban jenis SUV dengan menggunakan jenis ban sedan.

Hal tersebut ditegaskan langsung Performance Development Plan Segment Manager PT Michelin Indonesia Refil Hidayat. Kata dia, setiap ban yang dibuat memiliki spesifikasi kekuatan ban atau indeks ban.

“Saat ban sedan didesain dengan beban tertentu dari sebuah mobil, dan kita salah menggunakan karena dipake buat SUV di mana beratnya berbeda dengan sedan, maka yang terjadi akan over load. Jika saat over load dan anginnya tidak cocok, dia akan cepet rusak bannya," ungkap Refil saat ditemui usai peluncuran Michelin Pilot Sport 4S di Sirkuit Sentul , Bogor, Jumat (28/7/2017).

Refill menyatakan, jika ban tidak bisa menahan bobot dari bodi SUV, maka tidak menutup kemungkinan ban akan mengalami separasi atau panas ban akan masuk ke dalam ban sehingga merusak kontruksi pada ban itu sendiri.

“Jadi baja dan karetnya itu terpisah, makanya nanti akan kelihatan bannya kayak berjendol. Itu salah satunya adalah faktor over load,” katanya.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya