Liputan6.com, Jakarta Dalam wawancaranya dengan Top Gear di Tokyo Motor Show. Bos Insinyur Toyota, Kiyotaka Ise, mengatakan," Kendaraan hidrogen fuel cell adalah mobil eco yang tidak terkalahkan. Tapi, peningkatan di sektor infrastruktur adalah kewajiban yang penting."
Saat ini Toyota menciptakan 3.000 unit mobil fuel cell per tahun, di tahun 2020 awal, Toyota berambisi untuk meningkatkan produksinya hingga 10 kali lipat. Dan harganya akan turun lebih dari setengahnya, sehingga sama dengan mobil hybrid. Meskipun demikian, kehadiran fuell cell tidak akan menggantikan hybrid maupun mobil listrik.
Advertisement
Baca Juga
"Hidrogen dan mobil listrik akan berdampingan. Mobil listrik akan cocok digunakan pada mobil berukuran kecil, sedangkan fuel cell digunakan pada mobil berukuran besar," sambung Kiyotaka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dominasi Mobil Listrik
Mobil listrik akan mendominasi negara yang belum mendukung mobil hidrogen secara infrastruktur. Untuk mensosialisasikan hidrogen sebagai sumber tenaga transportasi umum, Toyota berencana untuk menggunakan bus bertenaga fuel cell untuk digunakan secara umum pada ajang Tokyo Olympics 2020 mendatang.
Apa keunggulan hidrogen? Mobil fuel cell memiliki jarak tempuh yang serupa dengan mobil bensin, dan pengisiannya tidak jauh berbeda. Sisi baiknya, hidrogen dapat dibuat dengan beragam metode.
Menyoal fuel cell berkecepatan tinggi, Kiyotaka mengatakan, " Pada mobil sport Anda membutuhkan suara mesin, dan mobil listrik maupun fuel cell tidak memilikinya. Menggunakan fuel cell pada Formula E akan menghilangkan kebutuhan bertukar mobil atau baterai. Balapan akan berjalan normal. Bisa saja menggantikan balapan mobil bensin, tapi Anda akan kehilangan suara mesin yang dihasilkan."
Advertisement
Mobil Hidrogen Toyota Sanggup Tempuh Jarak 999 Km
Pabrikan asal jepang tersebut menargetkan jarak tempuh 999 km untuk mobil konsep bernama Fine-Comfort. Perbedaan jarak tempuhnya berbeda jauh dengan Toyota Mirai fuel cell yang diklaim sanggup mencapai 650 km. Dilansir Autonews, Fine-Comfort akan dilengkapi juga dengan kecerdasan buatan dan juga fitur pengendaraan nirawak.
Dengan kehadiran Fine-Comfort, membuktikan Toyota masih akan terus mengembangkan kendaraan fuel cell sebagai kendaraan bebas emisi. Meskipun di saat yang bersamaan, harga baterai lithium-ion semakin terjangkau, sehingga menarik minat pabrikan mobil lainnya untuk bermain di segmen plug-in.
Sebagai informasi, pasar otomotif terbesar di dunia, yaitu Cina, mengatakan sedang mengerjakan timeline untuk mengakhiri penjualan mobil bermesin konvensional.