Liputan6.com, Jakarta Industri otomotif nasional mulai merambah sektor sepeda motor listrik. Namun demikian, hadirnya motor listrik ini masih banyak dikhawatirkan, khususnya perihal baterai yang digunakan.
Menurut Presiden Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO), Gunadi Sindhuwinata, baterai menjadi alasan kekhawatiran lantaran belum diketahui durabilitasnya. Terlebih dengan kondisi cuaca di Indonesia, yakni saat memasuki musim hujan dan banjir.
Baca Juga
“Seandainya kendaraan listrik terendam banjir, nah akan terjadi apa? Jangan-jangan bisa timbul percikan api. Nah kalau sudah begitu yang mengendarai bisa mati. Hal semacam ini yang harus diperhatikan,” ucap Gunadi saat ditemui di acara Small Engine Technologi Conference (SETC) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Advertisement
Tak hanya banjir, kekhawatirkan perihal listrik bisa saja menjadi masalah jika masuk musim hujan. Sebab, kata dia, listrik kerap menjadi masalah jika terkena hujan.
Oleh karena itu, Gunadi menyarankan agar sejumlah komponen dibuat berbeda dan seaman mungkin. Sejumlah parts motor listrik, lanjut dia, harus kedap air, mulai dari kabel, isolator, konektor, dan perangkat kelistrikan lainnya.
“Sekarang memang belum ada SNI, tapi paling tidak arah untuk standardisasi ini harus sudah tampak. Nah ini harus diterjamahkan lagi secara praktis dan teknisnya, kabelnya harus begini, oh ada isolator yang harus dibungkus, dan macam-macam lainnya,” ucapnya.
Mantan Ketua AISI ini meminta agar pihak terkait membuat semacam standardisasi dengan baik agar baik produsen maupun konsumen dapat menggunakan sepeda motor dengan baik dan layak digunakan di jalanan.
Simak Video Pilihan Berikut:
Soal Kendaraan Listrik, Ada Saran Produsen Motor buat Pemerintah
Munculnya sejumlah sepeda motor listrik di Tanah Air belakangan ini membuat Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mencoba memberikan masukan kepada pemerintah.
Berdasarkan keterangan tertulisnya, saran yang diberikan terkait potensi berkembangnya kendaraan listrik dengan menyiapkan kebijakan yang komprehensif sehingga dapat melindungi konsumen dan masyarakat pengguna sepeda motor.
Baca Juga
Hadirnya sepeda motor listrik digadang-gadang akan menggantikan sepeda motor berbahan bakar bensin sebagai salah satu transportasi.
Meski masing-masing produsen belum terbuka akan peluncuran sepeda motor listrik, semuanya mengklaim memilikinya baik dalam bentuk purwarupa maupun sudah layak produksi massal dan siap memasarkannya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang saat ini sedang menjajaki dan menyusun rencana untuk menuju era elektrifikasi tersebut.
Menurut Ketua Umum AISI Johannes Loman, para pelaku industri sepeda motor siap mendukung kebijakan pemerintah untuk memasuki era motor listrik.
“Kami sedang mengembangkan model motor listrik yang memiliki jarak tempuh yang lebih baik sehingga masyarakat tidak sering-sering mengisi ulang baterai,” ujar Loman dalam keterangan tertulis, Selasa (14/11/2017)
Loman menyatakan, para produsen sepeda motor anggota AISI (Honda, Kawasaki, Suzuki, TVS, dan Yamaha) saat ini baru memasarkan tipe motor bakar sedang bekerja keras menyiapkan model motor listrik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut, dia menyatakan, beberapa kebutuhan masyarakat terkait motor listrik antara lain harga yang terjangkau, jarak tempuh, waktu pengisian baterai, dan kemudahan mengisi kembali baterai.
“Harga juga merupakan isu penting karena saat ini harga motor listrik relatif mahal. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk konsumen kami dengan mengembangkan produk-produk yang sesuai standar internasional yang menekankan pentingnya unsur safety,” tuturnya.
Advertisement