SPLU PLN Cocok untuk Semua Kendaraan Listrik?

Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengklaim, sudah memiliki sekitar 1.500-an stasiun penyedia listrik umum (SPLU) untuk kendaraan listrik.

oleh Arief Aszhari diperbarui 15 Des 2017, 20:26 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 20:26 WIB
(Foto: PLN)
BMW I8 coba SPLU

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengklaim, sudah memiliki sekitar 1.500-an stasiun penyedia listrik umum (SPLU) untuk kendaraan listrik. Sejatinya, SPLU ini disiapkan untuk mobil atau motor listrik, namun sebelum kendaraan listrik sepenuhnya berjalan di Tanah Air, SPLU ini dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima.

Dijelaskan General Manager PLN Disjaya, Muhammad Ikhsan Asaad, hingga jelang akhir tahun ini, sudah ada transaksi Rp 1,2 miliar di SPLU tersebut. Namun, pihak PLN belum bisa menyebutkan berapa persentase yang sudah digunakan masyarakat untuk kendaraan listrik.

"Enggak, ini kan kami baru mulai kemarin. Baru sejak Agustus apa Oktober ya, kami konvoi kendaraan listrik," jelas Ikhsan saat berbincang dengan wartawan di kantor PLN Disjaya, belum lama ini.

Lanjut Ikhsan, ketika ditanya apakah SPLU ini nantinya sudah kompatibel dengan kendaraan listrik, artinya memang sudah bisa digunakan untuk mengisi baterai mobil maupun motor listrik, pihak PLN mengklaim sudah bisa untuk kebutuhan kendaraan listrik di Tanah Air.

"Apa yang jadi masalah, dia bisa menyediakan dan bisa melakukan pengisian. Kita kan sudah jalan dari tahun lalu sebenarnya, tapi karena kendaraan listriknya belum muncul, nah dipakai dahulu lah buat pedagang kaki lima," tegasnya.

Sementara itu, untuk bisa mengakomodasi kendaraan listrik di Indonesia, PLN juga sanggup untuk menyediakan SPLU di Kepulauan Seribu, dan proyek ini ditargetkan sebagai SPLU ke-1.000 oleh PLN Disjaya.

"Iya, bahkan kalau Pulau Seribu dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) mau dijadikan seperti island green ya, tidak ada mobil berbahan bakar, iya kita pasang juga di sana, bahkan perahu motornya juga bisa supaya menggunakan listrik juga dari pada impor minyak," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Fast charging

BMW
Dukung mobil listrik, BMW dan PLN kembangkan stasiun pengisian baterai. (Arief/Liputan6.com)

Untuk mengisi daya mobil listrik, saat ini masih harus membutuhkan waktu lama alias berjam-jam. Namun, hal tersebut akan segera teratasi, karena PLN siap membuat stasiun pengisian baterai mobil listrik cepat (fast charging).

Menurut General Manager PLN Disjaya, Muhammad Ikhsan Asaad, tahun depan pihaknya bakal membuat fast charging.

"Sedang kita desain, rencananya tahun depan. Sebenarnya tidak sulit ya, tapi ada yang pakai atau tidak, itulah yang jadi konsentrasinya," jelas Ikhsan di sela-sela kick-off kerjasama BMW dan PLN, Kamis (14/12).

Lanjut Ikhsan, untuk pengisian baterai mobil listrik dengan teknologi fast charging ini, hanya dibutuhkan waktu 20 menit.

"Namun, kita memang perlu berhati-hati. Karena dengan pengsian cepat ini katanya ada efeknya, yaitu membuat baterai cepat rusak atau durability-nya berkurang. Nah, kita sedang rancang dengan memperhatikan hal tersebut," pungkasnya.

Untuk diketahui, saat ini PLN mengklaim sudah memiliki sebanyak 1.563 Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang terpasang di seluruh wilayah Indonesia, dan untuk di wilayah Jakarta Raya mencapai 924 SPLU.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya