Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan kemajuan teknologi, industri otomotif menjadi salah satu sektor yang paling rentan terhadap perubahan. Salah satu yang kini semakin dilirik adalah bagian sistem transmisi.
Ya, jika membahas soal transmisi, maka kebanyakan akan mengenal tipe manual dan matik. Namun ternyata bagian istilah pada transmisi ini juga cukup berbeda-beda khususnya matik.
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya, pada transmisi matik saat ini ada tiga jenis yang popular digunakan para pabrikan otomotif seperti torque converter, lalu versi continuously variable transmission (CVT) dan dual clutch.
Namun dari ketiga jenis tersebut, kali ini kita akan membahas soal CVT. Sebab, jenis yang satu ini mulai marak digunakan pada mobil-mobil terbaru khusunya dengan kapasitas mesin kecil hingga sedang.
Pada dasarnya jika dilihat secara kasat mata oleh para pemula, ketiga transmisi matik ini sama, karena pengemudi hanya langsung menginjak kakinya pada pedal gas, tanpa menekan kopling.
Selain itu, tuas transmisi ini juga umumnya memiliki beberapa huruf seperti P (Park), D (Drive), R (Reverse) dan N (Netral). Namun jika melihat mobil lainnya ada juga istilah 4 (Intermediate gear), 3 (Intermediate gear), dan L (Low gear).
Nah, untuk mulai mengemudi, maka tuas transmisi diubah posisinya dari P ke D untuk maju. Sedangkan untuk mundur digeser ke R.
Kelebihan
Terkait CVT, Supervisior bengkel Plaza Toyota Pramuka Saiful Anwar menyatakan, transmisi CVT lebih banyak kelebihan dibanding kekurangan, terutama dengan transmisi konvensional.
“Kelebihannya lebih lembut, kemudian untuk sekarang. Karena CVT tidak dilengkapi dengan gigi seperti transmisi matik konvensional yang masih pakai gigi 1,2. Kalau CVT tidak ada,” ucap Saiful saat ditemui di bengkel Plaza Toyota Pramuka, Jakarta Timur (18/1/2018).
Kata Saiful, kelembutan dari CVT hal ini karena mengendalkan dua puli yang dihubungkan dengan belt atau sabuk, yang umumnya terbuat dari material baja.
“Kalau matik konvensional, saat di jalan ada hentakan saat mobil dipacu lebih cepat. Sedangkan CVT lebih lembut. Smooth banget,” ucapnya.
Selain itu, dia juga menyatakan, saat ini CVT memang lebih irit bahan bakar. Hal ini karena putaran mesinnya terkontrol lebih stabil.
Advertisement
Kekurangan
Jika bicara masalah kekurangan, tentu saja CVT memilikinya. Salah satunya adalah biaya yang lebih mahal. Apalagi jika mengalami kerusakan.
“Jujur saja saat ini saya belum pernah ada problem soal CVT, tapi kalau dari strukturnya lebih mahal karena komponennya lebih kompleks dan presisi,” ungkapnya.
Tak hanya itu kekurangan CVT ini juga tak sesangar model transmisi lainnya, dalam artian transmisi ini tak bisa langsung dibejek untuk mendapatkan akselerasi, karena sudah diatur oleh komputer.
“CVT ini jangan dibawa oleh pengendara yang cara bawanya kasar, orang yang mau cepet speed. Itu susah, karena memang harus sesuai dengan putarannya itu,” jelasnya.
Oleh karena itu, jenis transmisi CVT juga sangat jarang digunakan pada mobil-mobil sport yang ingin mendapatkan muntahan daya langsung secara maksimal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: