Liputan6.com, Jakarta - Pemilik mobil yang dilengkapi dengan airbag mungkin sudah tak asing lagi melihat adanya peringatan yang tertulis di bagian sunvisor atau tudung sinar matahari. Di sana ada larangan menempatkan anak kecil atau seseorang bertubuh mungil di jok depan. Ada kaitannya dengan sabuk keselamatan.
Namun, masih banyak orang tua yang menganggap remeh peringatan ini. Padahal jika anak kecil duduk di jok depan, sangatlah berisiko. Hal itu berpotensi membahayakan anak bahkan menyebabkan kematian.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Nissan, bila anak kecil duduk di jok depan, sabuk keselmatan justru menjadi tidak aman baginya. Umumnya, sabuk keselamatan yang terpasang di bagian depan memang bukan didesain untuk anak kecil.
Sabuk keselamatan tersebut memiliki tiga titik pengikat. Untuk dapat mengenakannya, sabuk harus melintang melewati bahu namun tidak mengenai leher, sabuk pangkuan juga harus serendah mungkin di atas pinggul dan angkur sabuk tidak boleh lebih rendah dari bahu.
Dengan aturan seperti itu, sudah pasti tidak dapat dipakai oleh anak kecil.
Â
Fitur Sabuk Keselamatan
Sabuk keselamtan tersebut dilengkapi dengan fitur emergency locking retractor atau ELR yang akan menghentikan sabuk ketika mengendur tiba-tiba serta pretensioner yang akan mengeratkan sabuk bila terjadi kecelakaan. Ketika fitur-fitur tersebut aktif, maka ini akan berisiko mencederai leher atau kepala anak.
Selain itu, jangan juga memangku anak di jok depan karena sabuk keselamatan dirancang hanya untuk satu orang.
Â
Advertisement
Airbag Memiliki Kekuatan Mematikan
Airbag berfungsi untuk menghindarkan penumpang dari benturan dashboard mobil ketika terjadi benturan keras pada mobil. Walau fungsinya untuk keselamatan berkendara namun airbag punya kekuatan yang bisa menyebabkan kematian atau cedera serius.Â
Setidaknya dari posisi pengemudi atau penumpang depan harus berjarak 25 cm dari airbag.
Bila anak ditempatkan di jok depan, maka risiko airbag melukai anak akan jauh lebih besar. Bukan tidak mungkin kepala anak tertekuk dan justru menyebabkan kematian pada anak ketika airbag keluar dengan benturan keras.