Liputan6.com, Jakarta - Tidak cuma mobil baru, penjualan mobil bekas juga terbilang tinggi. Di Asia Tenggara, setidaknya 5 juta mobil bekas terjual tiap tahunnya dengan nilai transaksi mencapai 30 miliar dolar AS.
Angka tersebut menjadikan pasar mobil bekas di Asia Tenggara adalah pasar kendaraan seken terbesar kelima di dunia. Angka tersebut termasuk transaksi jual beli mobil bekas yang ada di Indonesia.
Kendati demikian, di industri ini, Indonesia sendiri masih sangat terfragmentasi, tidak efisien dan didominasi oleh banyak dealer kecil hingga menengah yang tidak memiliki transparansi dan penuh dengan ketidakpastian.
Advertisement
Menurut Eric Cheng, Co-Founder dan CEO Carsome penggunaan platform e-commerce dalam jual beli mobil bekas di Indonesia masih dalam masa prematur karena kurangnya alternatif daring yang tersedia. Konsumen masih melakukan penjualan mobil mereka kepada dealer atau melalui agen.
Hal serupa juga terjadi di tingkat perusahaan, banyak perusahaan seperti perusahaan leasing dan keuangan menjual mobil bekas mereka melalui lelang fisik, yang merupakan faktor pembatas untuk mendapatkan harga terbaik.
Selanjutnya
Ia menambahkan bahwa hal serupa terjadi di semua negara di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, di mana dealer tradisional menjadi pemegang mayoritas pasar.
“Keadaan ini tentunya sangat tidak efisien dalam pengalaman membeli dan menjual mobil bekas,” katanya di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 2 juta transaksi mobil bekas setiap tahun, dan merupakan salah satu pasar mobil bekas terbesar di Asia Tenggara.
Angka ini bahkan diprediksi masih akan terus tumbuh pada tingkat sekitar 10 persen per tahun, sejalan dengan pertumbuhan tinggi kelas menengah dan populasi mobil.
Sumber: Otosia.com
Advertisement