Mengenal Lebih Dekat Suzuki Swift Strong Hybrid

Suzuki Swift Strong Hybrid merupakan sebuah hatchback yang dilengkapi perpaduan dua sumber tenaga yaitu antara Dual Jet Engine dan Motor Generator Unit (MGU).

oleh Herdi Muhardi diperbarui 09 Agu 2018, 14:08 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 14:08 WIB
Suzuki Swift Hybrid
Suzuki Swift Hybrid tampil dipameran GIIAS 2018, mulai 2-12 Agustus 2018. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Tangerang - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghadirkan mobil konsepnya Swift Strong Hybrid di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS ) 2018 yang berlangsung di ICE, BSD City,  Tangerang.

Menurut Head of 4W Product Developmet & Accessories PT SIS Yulius Purwanto, Swift Strong Hybrid merupakan sebuah hatchback yang dilengkapi dengan perpaduan sumber dua tenaga, yaitu antara Dual Jet Engine dan Motor Generator Unit (MGU).

“Kami menyadari bahwa kebutuhan mobil yang ramah lingkungan dan rendah emisi akan semakin penting untuk masa depan. Karenanya, memperkenalkan Suzuki Swift Strong Hybrid sebagai bentuk kesiapan kami untuk menghadirkan mobil ramah lingkungan dan emisi rendah di Indonesia,” ungkap Yulius kepada wartawan di booth Suzuki,  Rabu (8/8).

Adapun sistem Dual Jet Engine berkapasitas 1.200 cc sendiri disebut merupakan perwujudan dari mesin kemudi yang diklaim kompak sehingga dapat menyemburkan tenaga besar.

Sedangkan MPG adalah motor penggerak untuk membantu kinerja mesin. Sebagai sumber daya, Suzuki Swift Strong Hybrid ini dilengkapi baterai ion lithium, yang posisinya tepat di bawah bagasi.

Berkat kombinasi Dual Jet Engine dan MGU, mobil diklaim lebih bertenaga serta efisiensi bahan bakar tembus 32 km/liter.

 

Mode Mengemudi Suzuki Swift Strong Hybrid

Tak hanya pada bagian daya penggerak, Swift Strong Hybrid juga memiliki dua jenis mode mengemudi.

Ketika memacu mobil dengan kecepatan tinggi maka mode yang digunakan adalah Standard Mode. Sedangkan ketika mengemudi untuk mengejar irit bahan bahan bakar bisa juga menggunakan mode EV (Electric Vehicle) driving.

Perlu diketahui, ketika melaju pada saat kecepatan di bawah 80 km/ jam atau kecepatan konstan, maka MGU membantu menghentikan mesin secara otomatis dan mengubahnya menjadi EV.

Sebaliknya, jika kecepatan dinaikkan atau pergantian gigi secara bertahap mesin akan bekerja dan MGU membantu kinerja mesin untuk menambah kecepatan.

Sedangkan saat kecepatan berkurang, motor akan menghasilkan listrik yang digunakan untuk mengisi daya baterai (Li-thium).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya