Liputan6.com, Jakarta - Rider Indonesia, kembali mendunia setelah melakoni perjalanan seorang diri dengan rute Jakarta-London sejauh 30 ribu kilometer. Dia adalah Stephen Langitan yang melintasi 22 negara mengendarai Kawasaki Versys 250.
Perjalanan yang dimulai Maret dan berakhir pada Agustus 2018 ini bukan main seru, bahkan menegangkan. Salah satunya cerita soal melewati daerah konflik. Pasalnya, Stephen dalam perjalanan ini mesti melewati dua negara yang sedang berseteru.
"Satu adalah negara Afganistan, satu lagi adalah Pakistan. Pada saat saya melewati Pakistan, di satu provinsi saya harus dikawal polisi," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Dengan persiapan matang, Stephen mengaku sudah berkomunikasi dengan sesama biker solo riding yang juga akan melalui tempat tersebut. Bahkan, ini bukan perjalanan dalam hitungan jam, tetapi sampai enam hari. Suhunya pun luar biasa panas.
"Di situlah saya bertemu biker Internasional, kita bertemu dan dikawal polisi bersama selama 6 hari. Per hari 350 km dan melewati konflik. Ada satu wilayah itu suhunya 48 derajat. Jadi kalau helm dibuka, sama saja rasanya kayak masuk kompor."
Panas dan tidak bebas! Perjalanan di daerah konflik ini serba terbatas, bahkan daerah ini menghabiskan waktu yang sudah dia susun sebelumnya. Sebab, keterlambatan di perjalanan super jauh ini efeknya bisa ke mana-mana. Kondisinya pun mencekam.
"Dikawal polisi, tidak ada kebebasan. Tidak bisa motret, polisi selalu bilang 'go go go', mereka pakai senjata AK47. Pengawalan kadang ganti dari mobil ke motor. Motornya juga enggak sama, kadang 70 cc, dan suatu waktu motornya mogok. Habis bensinnya, Kan saya mesti nunggu lagi. Jadi hambatan-hambatannya itu ada di sini. Mau gantian, nunggu dulu (polisi pengawal) datang dari depan, jadi enggak selalu lancar," kisahnya.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Persoalan semacam ini menurutnya sudah dibahas di banyak forum rider jarak jauh. Namun buat mereka para pelahap jalur darat, riding jarak jauh melewati daerah ini mau tidak mau harus dilalui.
"Ini bukan hanya dialami saya, tetapi sudah menyebar. Tapi inilah yang harus dilewati. Jadi ini daerah konflik perbatasan Pakistan dan Afganistan, katanya ada Taliban. Begitu juga Turki, yang berbatasan dengan Irak. Di Irak itu ada Suku Kurdi. Statusnya belum punya negara sendiri, jadi rawan," ujarnya.
Beruntung, Stephen yang memulai perjalanan pada tanggal 25 Maret 2018 sampai di London pada 17 Agustus 2018. Tepat di hari kemerdekaan RI, Stephen mengikuti upacara bendera di KBRI London.
Selain daerah konflik tersebut, perjalanan dengan motor touringnya ini melintasi beberapa negara, di antaranya di Asia, Malaysia, Thailand, Myanmar, Nepal, India, Pakistan, Iran, dan Turki.
Lalu di Eropa, Stephen akan melintasi Armenia, Georgia, Yunani, Montenegro, Bosnia Herzegovina, Kroasia, Slovenia, Italia, Monaco, Vatican, Perancis, Andora, Spanyol, Swiss, Liechtenstein, Austria, Jerman, Belanda, Belgia, Luxemburg, dan akhirnya di Inggris.
Sumber: Otosia.com
Advertisement