Liputan6.com, Jakarta - Saat peluncuran harga all new Honda Brio, PT Honda Prospect Motor turut membawa Large Project Leader (LPL) Honda Brio, Tsutomu Harano.
Ia bercerita banyak soal Brio. Salah satunya, keiritan bahan bakar. Baik Honda Brio RS maupun Honda Brio Satya, konsumsi bahan bakarnya diklaim efisien. Untuk versi CVT, dibilang cuma menenggak bensin 20,3 km/liter dan versi manual 20,1 km/liter. Itu berdasarkan metode pengujian mereka.
Advertisement
Baca Juga
Dari mesin 1.2 liter, Honda meracik sedemikian rupa, agar konsumsinya sesuai regulasi LCGC, minimal 20 km/liter. Sebab, mereka punya Brio Satya yang masuk skema LCGC. Kedua mobil anyar itu, kini dimensinya lebih besar (sumbu roda tambah 60mm), sementara mesinnya sama dengan versi lawas.
Begini cara Honda mengakalinya. “Untuk mengejar efisiensi, maka kami memperbaiki sisi aerodinamisnya. Awalnya kami bikin clay model yang bentuknya seperempat dari desain asli mobil. Kami kemudian menaruhnya di air tunnel, untuk menghitung koefisien drag aerodinamikanya. Singkat cerita, nilainya sedikit naik jika dibandingkan Brio lama,” jelas Harano.
Menurut LPL Honda Brio, yang bikin boros konsumsi BBM, ya tahanan udara. “Makanya kami bikin bagus nilai aerodinamika agar irit bahan bakar. Nilai koefisiennya dibanding dengan yang lama, 0,02%. Karena makin lebar, bobot tambah 5 kg dari frame saja. Namun secara keseluruhan bobot tambah 20 kg. Untuk bagian hood ada perbaikan. Yang kedua ada di bagian dekat lampu belakang. Banyak yang kami perbaiki, agar nilainya semakin baik,” tambahnya.
Kemudian untuk model sekarang, sudah pakai engine cover. Ini juga meningkatkan aerodinamika. Meski sangat laku di Indonesia, ternyata riset Honda Brio dilakukan oleh Honda Asia Pacific di Thailand. Menurut Honda, fasilitas di sana cukup lengkap. Khusus fasilitas R&D Honda Indonesia, lebih fokus melakukan riset, menggabungkan komponen lokal. Brio punya lokal konten 85%, besarannya naik sekitar 2% dari versi lama. Tambahan itu, salah satunya berasal dari engine crankshaft.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Honda R&D Asia Pacific Co, Ltd (HRAP) mengambil alih penelitian dan pengembangan Brio di wilayah Asia & Oseania. Mereka mulai mengembangkan Honda Brio generasi ke-2 dengan peningkatan semua aspek. Tim R&D melakukan survei pasar yang luas, meliputi kota-kota besar dan daerah pedesaan. Gunanya, untuk mendapatkan lebih banyak info dalam memahami kebutuhan konsumen. Jadi, terciptalah mobil dengan desain dan fungsi yang orientasinya konsumen.
Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini, Honda Brio telah menggenggam total penjualan 237.272 unit di Indonesia. Penjualan Brio di Indonesia bahkan mencapai 58% dari total penjualan di seluruh dunia. Ini menjadikan Indonesia sebagai “leading country" untuk pengembangan model ini.
Sumber: Oto.com
Advertisement