Jangan Asal Cuci Mesin, Risikonya Tinggi

Sebagai jantung mekanis, mesin memiliki peran vital pada kendaraan. Oleh karenanya mesin harus selalu dirawat agar performanya terjaga.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 19 Sep 2018, 12:03 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2018, 12:03 WIB
tips otomotif
Ilustrasi (autodetaildoctor)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai jantung mekanis, mesin memiliki peran vital pada kendaraan. Oleh karenanya mesin harus selalu dirawat agar performanya terjaga.

Perawatan mesin tidak hanya dilakukan saat servis berkala, bagian luar mesin juga mesti dirawat agar terlihat bersih dan jika terjadi kebocoran bisa dapat dengan mudah diketahui.

Namun, dalam melakukan perawatan bagian mesin Anda tidak bisa sembarang. Apalagi mencucinya dengan air bertekanan. Pasalnya di sekitar mesin terdapat kabel-kabel serta sistem kelistrikan.

"Mesin ini dekat dengan ECU, ini yang kita hindari kalau sampai terkena air dia akan eror. Kalau yang lain ada kesalahan (kerusakan teknis) masih bisa dibenerin, tapi kalau mesin ada kesalahan komputerisasinya rusak (gara-gara air), ECU yang kena," jelas CEO & Founder XTO Indonesia Christopher Sebastian di bilangan Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (18/9).

Menurut dia, bagian mesin tidak boleh disemprot atau disiram dengan air. "Itu sangat tidak dianjurkan apalagi dengan tekanan tinggi. Jadi cukup disikat atau dilap pakai lap micro fiber," Christopher memaparkan.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Lebih lanjut ia menyampaikan, bagian mesin boleh saja dibasuh pakai air asal dicampur obat pengusir noda dan dilakukan sedikit demi sedikit menggunakan kuas atau lap micro fiber.

"Karena penggosokannya tipis-tipis dengan air, maka harus dicampurkan cairan khusus penghilang noda yang kandungan kimianya kuat. Jadi tanpa gosokan yang tekanannya tinggi, kotoran itu sudah hilang kalau cairannya bagus," tutup Christopher.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya