Jasa George HW Bush Bagi Industri Otomotif Jepang di Amerika Utara

Antara lain pendukung utama perjanjian bebas Amerika Utara, termasuk impor mobil-mobil Jepang ke Amerika Serikat.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 02 Des 2018, 10:10 WIB
Diterbitkan 02 Des 2018, 10:10 WIB
Presiden ke-41 Amerika Serikat, George HW Bush
Presiden ke-41 Amerika Serikat, George HW Bush. (Public Domain)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Presiden Amerika Serikat ke-41 George Herbert Walker Bush meninggal dunia di usianya ke-94 tahun. Belum diketahui penyebab kematian Bush senior, namun sebelumnya dia kerap masuk rumah sakit karena penyakit paru-paru basah yang dideritanya.

Bicara soal Bush senior, seperti dilansir Automotive News, Bush senior, yang menjabat sebagai presiden periode 20 Januari 1989 – 20 Januari 1993, memberikan beberapa kebijakan, antara lain mendukung perjanjian bebas Amerika Utara, termasuk impor mobil-mobil Jepang ke Amerika Serikat.

Kebijakan Bush senior membuat Big Three, yaitu General Motors, Chrisler dan Ford kala itu meradang. Mereka merasa kehadiran produk Jepang membuat mobil-mobil buatan dalam negeri jadi lebih banyak pesaing.

Pasalnya, saat itu banyak gelombang investasi pembangunan pabrik masuk AS, termasuk produsen mobil global, pemasok otomotif dan industri lainnya.

Saat itu, Chairman Chrysler, Lee Iacocca menulis surat kepada Bush pada Maret 1991 yang berisikan meminta Presiden untuk membatasi impor Jepang.

"Akan ada dorongan segera untuk industri dan ekonomi jika Jepang mundur sementara dari pengejaran yang tanpa henti terhadap peningkatan pangsa pasar AS," kata Iacocca kepada Bush.

Bush senior juga jadi orang yang menentang pembatasan kuota impor yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat. Dia juga tidak membantu perdagangan hanya untuk dalam negeri.

Sebaliknya, pada Januari 1992 Bush senior mengajak sejumlah petinggi otomotif AS mulai dari Iacocca, lalu Chairman General Motors Robert Stempel, dan Harold Poling dari Ford Motor Co ke Jepang untuk bertemu dengan petinggi-petinggi Jepang mulai dari Toyota, Nissan, Honda, Mitsubishi, dan Mazda, serta perdana menteri Jepang, Kiichi Miyazawa.

Dalam pertemuan tersebut, para produsen otomotif AS ternyata tidak puas. Bahkan Eksekutif AS masih memandang Jepang sebagai negara tertutup yang tidak akan membantu mengembangkan perdagangan global secera terbuka. Akan tetapi sebaliknya, pejabat Jepang berpendapat, pejabat pemerintah Amerika masih tidak memahami bahwa mereka perlu mengubah industri otomotifnya untuk bersaing, bukan memanipulasi perdagangan melalui undang-undang atau kesepakatan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Etanol

Tak hanya soal kebijakan impor, Bush senior ternyata jadi presiden yang memperjuangkan penggunaan bahan bakar etanol untuk kendaraan.

Seperti diketahui, etanol yang memiliki rumus C2H5OH, merupakan etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja.

Cairan ini mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun keinginan Bush menerapkan etanol tak lain untuk menurunkan ketergantungan masyarakat AS menggunakan minyak impor.

Selain itu, Bush juga menginginkan kemajuan dalam industri otomotif prihal penggunaan fitur keselamatan airbag di truk ringan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya