4 Alasan Pemudik Nekat Menggunakan Sepeda Motor

Menurut survei tersebut pemudik yang menggunakan sepeda motor di Jabodetabek sebanyak 942.621 orang dengan prosentase 6,3 persen dan mobil pribadi sebanyak 4.300.346 orang atau 28,9 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2019, 15:03 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2019, 15:03 WIB
20170622-Dini Hari, Pemudik Bermotor Penuhi Pelabuhan Merak-Tebe
Pemudik bermotor bersiap masuk ke dalam kapal penyeberangan di Dermaga 6 Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (22/6). Dini hari, ribuan pemudik bermotor antri menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Lampung. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut Survei Potensi Pemudik Angkutan Lebaran Tahun 2019 di wilayah Jabodetabek oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan - Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian, pemudik sepeda motor tahun ini turun 0,3 persen dan mobil pribadi turun 0,9 persen.

Menurut survei tersebut pemudik yang menggunakan sepeda motor di Jabodetabek sebanyak 942.621 orang dengan prosentase 6,3 persen dan mobil pribadi sebanyak 4.300.346 orang atau 28,9 persen.

Melihat angka tersebut, pemudik yang menggunakan sepeda motor dari Jabodetabek tetap tinggi, mendekati satu juta orang. Angka tersebut belum termasuk daerah lain di pulau Jawa maupun luar Jawa.

Lalu kenapa orang tetap nekat mudik menggunakan sepeda motor kendati sudah mengetahui risiko dan fatalitas kecelakaannya sangat besar?

 

4 Alasan Utama

Banyak hal yang membuat orang nekat berkendara saat mudik Lebaran. Setidaknya ada 4 hal yang membuat orang tetap ngotot naik motor ke kampung halaman. Pertama adalah bawa motor bisa ngirit, kedua bisa lebih cepat sampai, ketiga bisa buat mondar mandir saat di kampung, dan keempat adalah show off atau pamer ke tetangga kalau sudah punya sepeda motor.

Dari faktor pertama, pakai motor buat mudik itu jauh lebih irit? Memang tidak ada yang menyangkal akan itu apalagi menggunakan motor kecil seperti motor matik. Akan tetapi karena mengejar iritnya saja para pengendara tidak mengindahkan aspek safety-nya.

Misalnya berkendara dengan penumpang lebih dari ketentuan, dimana satu motor dijejali ayah, istri dan 3 orang anak, dan membawa barang yang dimensinya serta beratnya dapat mempengaruhi kestabilan motor.

"Seharusnya boleh membawa barang dan penumpang asal berat barang plus penumpang tidak lebih dari 150 kg. Dan barang yang dibawa tidak mengganggu handle dan kestabilan motor itu sendiri," kata pihak Yamaha Indonesia.

Kedua, pakai roda dua bisa lebih cepat sampai di kampung halaman. Untuk hal ini juga bisa dibenarkan karena motor lebih fleksibel untuk selap-selip dan lewat jalur alternatif yang sempit. Tetapi keseringan karena ingin cepat sampai, gaya berkendaranya kayak pembalap.

Berikutnya bisa buat mondar-mandir di kampung sah-sah saja. Karena dari pihak pemerintah kita belum dapat menyiapkan angkutan terintegritas yang mumpuni untuk masyarakat. Sepeda motor adalah pilihan yang pas buat beraktivitas dalam berbagai hal.

Poin keempat adalah show off ke tetangga atau teman kalau sudah punya sepeda motor. Ini yang kurang bisa dimengerti. Karena sering terlihat di kampung, cuma ingin show off sampai dibela-belain nekat naik motor saat mudik.

Dari empat poin di atas apakah bahaya mudik dengan berkendara sepeda motor? Kita kembali lagi ke ilmu safety riding. Safety riding itu adalah tindakan pencegahan bukannya pengobatan.

Menurut Yamaha Indonesia, trilogi kecelakaan karena adanya 3 unsur yaitu manusia, kendaraan dan Jalan, akan tetapi yang paling berpengaruh adalah manusianya. Karena manusianya yang harus dapat mengontrol semua. Jadi bahaya atau tidak, tergantung dari pengendaranya. Jadi pakai motor kecil pun aman.

 

 

9 Kiat Mudik Naik Sepeda Motor

Mudik dengan sepeda motor dengan segala risikonya bagaimanpun tetap wajib memiliki persiapan sebelum berangkat. Karena itu Yamaha memberikan 9 kiat mudik naik motor:

1. Cukup istirahat sebelum berangkat.

2. Sudah makan di atas 1 jam sebelum berkendara, yang berpuasa juga tidak masalah

3. Pastikan semua perlengkapan, administrasi dan lainnya sudah terbawa.

4. Lakukan peregangan otot sebelum berkendara agar lebih rileks. Lakukan dengan urutan dari kepala sampai ke kaki.

5. Sebagai insan yang beriman, berdoa sebelum melakukan perjalanan.

6. Saat berkendara wajib mematuhi peraturan Undang-Undang yang berlaku (UU No. 22 Tahun 2009)

7. Lakukan istirahat maksimum setiap 2 jam sekali (jika sebelum 2 jam sudah lelah wajib melakukan istirahat)

8. Lakukan senam kecil saat istirahat agar tambah fresh.

9. Pastikan kondisi jalur aman sebelum melakukan manuver atau mendahului.

Sumber: Otosia.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya