Catat, Ini 10 Bagian Mobil yang Bisa Dicek Sendiri di Rumah Sebelum Mudik

Setidaknya ada 10 bagian pada kendaraan yang bisa Anda cek sendiri kondisinya di rumah sebelum berangkat mudik. Apa saja?

oleh Arief Aszhari diperbarui 27 Mei 2019, 17:02 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2019, 17:02 WIB
Ilustrasi cek mobil setelah mudik
Libur lebaran telah usai. Bagi Anda yang mudik dengan kendaraan pribadi, seperti mobil, sudah waktunya untuk mengecek berbagai komponen yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak jarang pemilik mobil yang memiliki hobi membongkar mobil sendiri di rumah, tanpa harus membawanya ke bengkel. Begitu juga saat mempersiapkan kendaraan untuk dibawa mudik, yang memungkinkan bisa dilakukan sendiri.

Namun, mobil yang beredar saat ini, kebanyakan sudah dilengkapi sistem komputerisasi. Sehingga, sangat sulit bagi pemilik mobil yang memang memiliki hobi bongkar mobil sendiri.

Tapi tidak perlu khawatir, masih ada beberapa bagian yang memang bisa dicek tanpa harus membawa ke bengkel resmi.

berikut, 10 bagian mobil yang bisa diperiksa secara manual, seperti disitat dari laman resmi Auto2000:

1) Oli mesin

Fungsi utama oli mesin adalah sebagai pelumas yang melindungi mesin dari gesekan antar komponen. Dengan begitu, mesin dapat bekerja secara optimal dan punya daya tahan yang memadai terhadap kerusakan.

Oli mesin juga punya tugas lain. Ia membantu melepaskan panas mesin serta membuang kotoran yang terbentuk akibat gesekan antar komponen mesin.

Makanya, pastikan volume mesin sesuai takaran dengan mengeceknya via tongkat pengukur ketinggian oli mesin alias dipstick. Kalau di bawah batas maksimal, segera tambah.

Saking sibuk, bisa saja Anda alpa mengganti oli mesin sehingga batas tersebut terlampaui. Padahal, seiring waktu peforma oli mesin bakal menurun. Jika dibiarkan, maka oli mesin akan rusak.

Oli tidak lagi mempunyai kemampuan dasar sebagai pelumas. Kalau sudah begini, risikonya mesin mobil akan cepat rusak. Bahkan di kondisi terburuk, mesin mobil Anda wajib turun mesin.

Namun bukan berarti mobil yang jarang dipakai terhindar dari potensi masalah. Itu lantaran sifat kimia oli mesin akan berubah seiring waktu. Sehingga performanya juga akan berubah dan tidak lagi sesuai yang dibutuhkan.

Belum lagi ada risiko terkontaminasi dengan uap air yang dibawa oleh udara. Dalam jangka panjang bisa menimbulkan karat di ruang mesin. Makanya, segera ganti oli mesin mobil Anda untuk persiapan mudik.

2. Minyak rem

Perhatikan ketinggian tabung penyimpan minyak rem. Kalau berkurang, segera tambah dengan minyak rem yang spesifikasinya sesuai rekomendasi pabrikan.

Indikasi berkurangnya minyak rem menandakan bahwa ketebalan kampas rem mulai menipis, dengan catatan tidak terjadi kebocoran pada sistem rem.

Untuk Anda yang menggunakan mobil transmisi manual, biasanya di sebelah tabung minyak rem ada tabung minyak kopling. Sekalian periksa volumenya.

3. Air aki

Banyak mobil masa kini sudah menggunakan aki kering yang bebas ritual mengisi air aki. Terdapat pula aki maintenance free (MF) yang masih mengandalkan air aki namun sistemnya dibuat tertutup sehingga volume air aki tidak berkurang. Tapi, ada indikator yang harus Anda perhatikan agar aki MF tetap berfungsi dengan baik.

Di lain pihak, beberapa mobil masih menggunakan aki basah konvensional. Untuk yang ini, silakan cek posisi ketinggian air aki. Tambah jika berkurang. Sekaligus bersihkan permukaan terminal aki dan tutup pengisi jika terjadi pengapuran.

4. Air radiator

Air radiator punya tugas mulia yakni sebagai pendingin mesin mobil agar bisa bekerja dengan baik. Risikonya kalau sampai air radiator habis, mesin mobil Anda bisa jebol dan harus turun mesin.

Oleh karena itu, cek dahulu kondisi air radiator. Lakukan prosesi ini di pagi hari dan mesin mobil belum dinyalakan. Ini juga berlaku untuk pengecekan oli mesin.

Buka tutup atas radiator dan perhatikan batas ketinggiannya. Periksa juga tabung peyimpanan cadangan air radiator. Kalau kurang, isi hingga batas atas. Jangan melebihi batas karena air radiator tidak bisa bersirkulasi dengan baik.

5. Air pembersih kaca

Air pembersih kaca atau sering disebut air wiper memang fungsinya tidak sepenting dua cairan di atas. Namun jangan pernah dianggap sepele.

Coba saja Anda berjalan saat hujan tidak terlalu deras tapi kaca kotor. Dijamin visibilitas keluar akan terganggu. Di saat bersamaan, Anda tidak bisa membersihkan kaca karena air wiper habis. Pun ada risiko baret di karet wiper.

6. Minyak power steering

Teknologi Electric Power Steering (EPS) membuat power steering hidrolis mulai dilupakan. Meski demikian, masih banyak mobil yang mengandalkan sistem hidrolis ini.

Sama dengan yang lain, terdapat tabung cadangan tempat mengisi ulang minyak power steering. Silakan isi sesuai takaran.

Hati-hati terhadap kebocoran. Letak pompa power steering yang di bawah berisiko memercikkan minyak ke knalpot. Sama dengan cairan kimia lainnya, minyak power steering juga memiliki titik bakar yang cukup rendah sehingga mudah menyala.

7. Freon AC

Jangan pernah sepelekan tugas AC saat mobil dibawa mudik bersama keluarga. Di tengah panas terik, ternyata AC tidak dingin. Sangat tidak nyaman kan?

Anda bisa mengintip via sight glass di ruang mesin. Nyalakan mesin dan AC. Saat idle akan terlihat bening. Saat digas, akan timbul sedikit gelembung udara.

Jika saat idle terdapat gelembung udara, artinya freon berkurang. Tidak ada salahnya pula sembari mengecek sistem dari potensi kebocoran.

8. Oli transmisi otomatis

Oli transmisi otomatis tidak sekadar melumasi, tapi juga merupakan bagian dari sistem yang menggerakkan transmisi dan memberikan pengaruh besar jika bermasalah.

Saat ini teknologinya juga terus berkembang sehingga butuh oli yang lebih spesifik sesuai kebutuhan sistem yang dianut mobil.

Saking lamanya waktu penggantian, Anda pasti lupa memeriksa kondisinya. Nyalakan mesin hingga suhu kerja, matikan, dan periksa volume via dipstick.

Tambahkan jika berkurang. Berbeda dengan pengecekan oli mesin yang harus dilakukan saat kondisi dingin. So, pastikan Anda mengecek oli mesin lebih dulu.

9. Ban

Kerap dilupakan, padahal punya tugas yang sangat vital. Ditambah, saat liburan mobil pasti diisi penuh oleh penumpang dan barang bawaan. Semakin berat tugas ban.

Oleh sebab itu, periksa dulu tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan. Sembari itu, lakukan pemeriksaan ringan kondisi fisik ban dan pelek.

Bagaikan anak tiri, ban cadangan atau ban serep sering terlupakan. Apalagi kalau posisinya sulit dijangkau. Isi angin ban serep supaya siap bertugas ketika dibutuhkan.

10. Perlengkapan darurat

Nomor satu yang wajib ada dan lengkap adalah dongkrak dan alat pembuka ban. Pelajari kembali cara penggunaannya agar tidak kesulitan saat harus ganti ban.

Selain perkakas teknis bawaan mobil, perangkat darurat lain yang sebaiknya ada adalah senter, jumper aki, dan kabel sling untuk derek. Siapkan pula cairan cadangan seperti minyak rem.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya