Jangan Sembarangan, Ini Patokan Saat Kencangkan Rantai Motor

Rantai sepeda motor yang terlalu kendur sangat tidak nyaman karena mengeluarkan suara berisik dan tenaga mesin terasa berkurang.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 02 Jun 2019, 09:09 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2019, 09:09 WIB
Rantai Motor
Rantai motor (Rio Apinino/Liputan6).

Liputan6.com, Jakarta Rantai motor yang terlalu kendur sangat tidak nyaman karena mengeluarkan suara berisik dan tenaga mesin terasa berkurang. Karena itu, banyak pengendara motor memilih untuk mengencangkan rantai pemutar roda belakang sesuai keinginan.

Namun ternyata mengatur tarikan rantai motor tidak boleh sembarang. Hal itu dikarenakan saat pengencangan atau pengenduran rantai ada beberapa hal yang harus dipertimbangan dan menjadi patokan.

Seperti dilansir Suzuki, Minggu 2 Juni 2019, pemilik kendaraan harus mempertimbangkan beban yang akan ditanggung sepeda motor. Jika motor sering dipakai untuk berboncengan, khususnya dengan penumpang yang posturnya besar, sangat disarankan untuk tidak menarik rantai terlalu kencang.

Karena komponen tersebut berisiko rantai motor menegang dan akhirnya akan lebih mudah putus. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan tarikan rantai ialah berpatokan pada beban yang sering ditanggung sepeda motor.

Intinya yang harus selalu diingat adalah menyelaraskan beban yang ditanggung sepeda motor, dengan tingkat kekencangan rantai.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Selanjutnya

Jika proses pengencangan rantai motor dilakukan di bengkel, jangan ragu-ragu menyampaikan ke mekanik perihal beban. Jika yang mengencangkan adalah mekanik, katakan motor lebih sering dipakai sendiri atau membonceng penumpang.

Jangan malu untuk memberi informasi yang jelas kepada mekanik demi kenyamanan dan keamanan Anda selama mengendarai sepeda motor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya