Liputan6.com, London - Pengemudi lansia perempuan ternyata memiliki risiko kecelakaan tiga kali lebih besar dibanding laki-laki yang berumur sama. Penyataan tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh National Statistics di Inggris.
Dilansir Autoevolution, Automobile Association menjelaskan bahwa kesimpulan penelitian itu mengatakan bahwa perempuan akan menyerahkan soal mengemudi mobil kepada suaminya. Tapi mereka, lansia perempuan akan kembali mengemudikan mobil ketika mereka sudah menjanda, karena rata-rata umur perempuan lebih panjang ketimbang laki-laki.
Advertisement
Baca Juga
Saat itulah, si perempuan lansia yang tak banyak memiliki pengalaman di balik kemudi lebih sering terlibat insiden kecelakaan.
Menurut penelitian itu, untuk setiap perjalanan dengan jarak miliaran kilometer yang ditempuh oleh perempuan di atas 70 taun, 173 di antaranya tewas atau mengalami cedera dalam kecelakaan. Sementara di usia yang sama, hanya ada 63 laki-laki yang mengalami hal serupa.
Di waktu yang sama, laki-laki berusia di atas 65 tahun 6 kali lebih banyak menjadi sopir keluarganya daripada perempuan. Sementara itu, sepertiga pengemudi perempuan di atas 70 tahun melepaskan SIM mereka, sedangkan laki-laki sepersepuluhnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengalaman Berkendara
Menjadi sopir default artinya laki-laki lebih banyak mendapatkan pengalaman berkendara dalam hidupnya. Ketika mereka sudah lansia, bank pengalaman mereka adalah aset besar dan mungkin menjadi salah satu alasan mengapa pria jauh lebih mungkin daripada wanita untuk mempertahankan SIM mereka melewati usia 70 tahun. Ini juga menjelaskan mengapa pengemudi wanita menjadi lebih besar kemungkinan terbunuh atau terluka parah dalam kecelakaan ketimbang pria, jelas AA Charitable Trust Director, Edmund King.
Sumber: Otosia.com
Advertisement