Liputan6.com, Jakarta - Saat berbicara mobil asal Jepang, terutama di Indonesia, nama Toyota sudah pasti tak asing lagi untuk didengar. Tidak heran, raksasa otomotif Negeri Matahari Terbit ini memang sudah menjelma sebagai raksasa otomotif dunia, yang sudah menghasilkan banyak mobil yang laku di pasaran global.
Sejatinya, nama Toyota diambil dari nama keluarga sang pendiri, Sakichi Toyoda. Di mana kendaraan pertama yang diproduksi dijual dengan menggunakan emblem Toyoda.
Advertisement
Baca Juga
Pada 1900, Jepang melakukan industrialisasi dan Sakichi Toyoda membuat mesin untuk mempermudah menyelesaikan tugas menenun benang menjadi kain. Saat itu, memang belum membuat mobil hingga 1930-an. Awal 1900-an, menuliskan nama perusahaan dengan ejaan Romawi sedang gencar dilakukan di seluruh dunia.
Ketika dituliskan dalam huruf kanji, dua huruf terakhir yakni da dan ta memiliki kemiripan. Namun, bila menggunakan nama Toyoda terdapat 10 goresan kuas, sedangkan Toyota hanya 8 goresan. Ada kepercayaan bahwa angka 8 merupakan angka keberuntungan, sehingga terpilih lah nama Toyota. Selain itu, nama Toyota juga lebih mudah untuk diucapkan.
Perubahan nama Toyota bukan hanya berdasarkan jumlah goresan kuas saat huruf kanji. Pada 1936, perusahaan keluarga ini menggelar kompetisi untuk logo baru. Dari 27 ribu desain yang masuk, beberapa peserta ada yang melafalkan nama Toyoda menjadi Toyota. Bahkan, ada yang membuat logo dengan huruf kanji yang sepintas terbaca teq yang kemudian diartikan sebagai teknologi.
Saat itu, Toyota mempunyai banyak inovasi di bidang teknologi sehingga sempat terpilih logo teq tersebut namun tidak sampai dalam jalur produksi. Transisi nama ini justu menjadi keuntungan tersendiri. Dalam pengucapannya, pemilihan nama Toyota karena dengan huruf konsonan T lebih terdengar menarik dan jelas.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Toyota Model AA
Selain itu, alasan konsep jikaku yakni menghitung jumlah goresan pada logo untuk menentukan nasib baik atau buruk juga dijadikan pertimbangan. Mobil penumpang yang diproduksi pertama kali yakni model AA, yang mulai dipasarkan pada 1937.
Model ini masih menggunakan nama Toyoda dengan logo sayap sebagai simbol kecepatan yang identik dengan mobil dipadu huruf kanji. Di bawah emblem terdapat tulisan Toyoda dengan siluet seperti bola dunia, yang saat itu diharapkan bisa menjadi produk global.
Selain mobil penumpang, Toyoda sempat menghadirkan truk bernama G1 Truck. Emblem yang digunakan pun berbeda. Huruf kanji dari Toyoda tidak disatukan dengan sayap, melainkan maskot shachihoko yang merupakan ikon dari kota Nagoya, yang merupakan tempat Toyota pertama kali memproduksi mobil.
Advertisement