Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyelundupan Harley-Davidson melalui pesawat Garuda, Airbus A330-900, berbuntut dipecatnya Direktur Utama PT Garuda Indonesia Persero Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara. Motor gede (moge) asal Amerika Serikat yang diselundupkan itu diketahui berjenis Shovelhead. Banderolnya mencapai ratusan juta rupiah.
"Motor ini kategorinya klasik. Di Indonesia populasi motor seperti ini cukup banyak. Kalau harganya di kisaran Rp 350-400 juta karena komplit," ujar salah seorang penggemar Harley-Davidson yang enggan disebutkan identitasnya kepada Liputan6.com, Jumat (6/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, motor ini diminati karena tergolong tangguh dan peredarannya mulai terbatas.
"Motor ini bandel banget dan sekarang karena eranya sudah lewat, enggak keluar (yang baru) lagi, jadi sekarang banyak dicari," katanya.
Dirinya menyebutkan, populasi Harley-Davidson Shovelhead di Indonesia mencapai 70-an unit. "Shovelhead itu mulai dari tahun 1966 sampai 1984 dan semua varian itu di Indonesia ada," ujarnya.
Berdasarkan foto-foto yang dilihat dari berbagai media, dia menilai ada berapa komponen yang tidak asli bawaan Shovelhead.
"Saya lihat yang enggak asli bawaan motornya, jok dan knalpotnya. Jok aslinya agak panjang, nah ini diganti. mungkin style-nya senang yang single seater," kata dia.
Â
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Mengejar Event Moge Harley-Davidson
Terlepas dari kasus ini, dirinya menyebut Harley-Davidson model lawas mulai diburu para pecinta moge lantaran mendekati event internasional bertajuk Wing Day. Event lima tahunan ini rencananya bakal berlangsung April 2020 di Pantai Pangandaran, Jawa Barat.
"Motor tua semakin ke sini makin diminati. Lagi naik daun karena mau adanya rally motor tua di mana model tahun 1984 ke bawah jadi batasnya. Bagi sebagian orang event itu punya proud tersendiri, orang yang finish akan mendapat wing khusus motor tua," pungkasnya.
Advertisement