Liputan6.com, Jakarta - Masih ada yang percaya dengan mencampur dua jenis BBM seperti Pertamax dan Pertalite akan berdampak baik untuk mesin. Hal tersebut rupanya bisa menimbulkan efek buruk untuk kendaraan.
Seperti dilansir dari laman Wahana Honda, para ahli teknik mesin mengungkapkan bahwa mencampur Pertamax dengan Pertalite bisa berdampak buruk.
Advertisement
Baca Juga
Fitur tambahan yang terkandung dalam Pertamax juga akan hilang. Contohnya, Pertamax memiliki kandungan yang bisa membersihkan kerak pada mesin. Jika dicampur, kandungan tersebut akan hilang.
Selain itu, proses pembakaran juga tidak akan optimal karena percampuran dua bahan bakar berbeda oktan tersebut. Sedangkan dampak jangka panjangnya, akan membuat mesin mengalami knocking atau ngelitik.
Sejumlah sepeda motor terkini dilengkapi dengan sensor BBM. Jika mendeteksi percampuran bahan bakar yang tidak semestinya, indikator sensor tersebut akan menyala.
Sumber: Otosia.com
Bobot Ringan Bikin Mobil Lebih Irit, Ini Buktinya
Sebelum memutuskan untuk membeli mobil, banyak hal yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu. Banyak pabrikan yang menawarkan beragam model dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Iming-iming irit BBM menjadi salah satu bahan pertimbangan konsumen. Berbicara soal efisiensi BBM, bahkan pemilik mobil biasanya melakukan sejumlah penyesuaian agar mobilnya bisa irit.
Ternyata, efisiensi BBM itu memiliki korelasi dengan berapa bobot kendaraan. Seperti dikutip dari laman Daihatsu Indonesia, pabrikan Jepang ini pernah membuat kendaraan kompak dengan pertimbangan bobot untuk efisiensi BBM.
Itu dilakukan pada tahun 1963, dengan membuat Daihatsu Sport yang memiliki berat 710 kg. Setahun kemudian mereka membuat Daihatsu Campagno Berlina, seberat 740 kg.
Mobil itu merupakan mobil pertama yang diekspor ke Inggris. Konsumsi BBM-nya diklaim mencapai 40,58 km per liter.
Advertisement
Daihatsu Charade
Lalu, pada tahun 1977, Daihatsu Charade hadir dengan berat 650 kg. Daihatsu Charade memiliki klaim konsumsi BBM 17,57 km per liter.
Dari apa yang dilakukan Daihatsu bertahun-tahun lalu tersebut didapati bahwa Daihatsu Campagno Berlina yang berbobot ringan, terbilang cukup efisien. Prinsip itu yang kemudian dipegang oleh Daihatsu.
Sumber: Otosia.comÂ