Ekspor Mobil TMMIN Melonjak di Tengah Krisis Global

Ekspor mobil yang dilakukan Toyota Indonesia mengalami peningkatan di tengah krisis ekonomi global. Hal itu dibuktikan dengan pencapaian selama 2019 yang melebihi tahun sebelumnya.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 20 Jan 2020, 17:50 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2020, 17:50 WIB
Toyota
Ilustrasi ekspor mobil Toyota dari Indonesia. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ekspor mobil yang dilakukan Toyota Indonesia mengalami peningkatan di tengah krisis ekonomi global. Hal itu dibuktikan dengan pencapaian selama 2019 yang melebihi tahun sebelumnya.

Berdasarkan data yang Liputan6.com terima, volume ekspor kendaraan utuh (Complete Built Up/CBU) bermerek Toyota mencapai 208.500 unit. Ini merupakan pencapaian tertinggi selama lima tahun terakhir. Jumlah tersebut naik tipis dibanding 2018 sebanyak 206.500 unit.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menyebutkan, mempertahankan serta meningkatkan performa ekspor merupakan hal yang tidak mudah karena menyangkut banyak faktor seperti daya saing baik daya saing produk, infrastruktur pendukung hingga regulasi.

"Karenanya kami berterima kasih atas dukungan dari semua pihak terutama pemerintah Indonesia yang selalu melakukan evaluasi terhadap sektor-sektor yang memengaruhi kegiatan ekspor nasional," jelas Warih dalam keterangan resminya, Senin (20/1/2020).

Lebih lanjut Warih membeberkan, krisis ekonomi global sejatinya sangat signifikan memperlambat laju pertumbuhan ekspor produk Toyota dari Indonesia. Belum lagi ditambah adanya hambatan dengan skema non-tarif di beberapa negara tujuan ekspor yang turut memperburuk performa pengiriman produk otomotif dari dalam negeri.

Menurutnya, tantangan ekspor otomotif ke depan adalah menurunnya konsumsi produk otomotif imbas dari melemahnya kondisi perekonomian di negara maju. Oleh karenanya, mencari negara-negara tujuan baru menjadi penting untuk mempertahankan performa ekspor.

"Adanya tambahan negara tujuan baru di kawasan Amerika Tengah, Mekong dan Afrika cukup membantu dalam mengompensasi penurunan volume di beberapa negara terdampak krisis dan negara yang menerapkan hambatan non-tarif," ujar Warih.

 

Mobil-Mobil yang Diekspor

Sekadar informasi, dua model SUV Toyota yakni Fortuner dan Rush menjadi kontributor terbesar ekspor kendaraan utuh TMMIN di tahun lalu. Masing-masing menorehkan 45.300 unit dan 50.300 unit. Toyota Vios menyusul dengan 31 ribu unit.

Model lain seperti Kijang Innova dan Avanza masing-masing menyumbang 5.300 unit dan 28.900 unit. Sementara model Low Cost Green Car (LCGC) Agya sebanyak 27.800 unit. Model lainnya yang meliputi Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace secara total mencapai 19.900 unit.

Tidak cuma kendaraan utuh, TMMIN juga mengapalkan kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD) sebanyak 45.400 unit, mesin bensin dan etanol dengan tipe TR dan NR dengan total 123.600 unit serta komponen kendaraan dengan volume 94,2 juta unit.

Mobil-mobil Toyota dari Indonesia itu dikirim ke lebih dari 80 negara tujuan di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Karibia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya