Kepincut Honda CRF150L, Simak 5 Keunggulannya

Kedatangan Honda CRF150L memang bisa dibilang sedikit terlambat. Karena Kawasaki KLX sudah terlanjur merajai segmen motor trail. Namun, kedatangan Honda CRF150L disertai dengan beragam keunggulan yang patut dipertimbangkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Apr 2020, 14:02 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2020, 14:02 WIB
Honda CRF 150L
Menguji Honda CRF 150L di habitat aslinya. (AHM)

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan Honda CRF150L memang bisa dibilang sedikit terlambat. Karena Kawasaki KLX sudah terlanjur merajai segmen motor trail. Namun, kedatangan Honda CRF150L disertai dengan beragam keunggulan yang patut dipertimbangkan. Berikut lima poin unggulan milik motor seharga Rp 34,45 juta.

1. Suspensi Bawaan Optimal

Karena hanya disediakan dalam satu tipe, semua konsumen pasti menikmati motor ini dengan maksimal. Contohnya, suspensi upside-down. Tabung berkelir emas ini, selain memberi nilai estetika lebih, juga membuat pengendalian semakin baik. Melibas permukaan tak rata atau menginjak obstacle di kecepatan tinggi bukan lagi masalah.

Travelnya juga panjang, mencapai 225 mm. Tentu jarak main seperti ini dibutuhkan kala melakukan perjalanan lintas alam. Diameter tabung 37 mm pun sekaligus memberi kesan gagah dan “penuh” pada fasad motor trail jagoan honda ini. Sementara penopang belakang, memakai monoshock dengan travel 207 mm.

2. Komposisi Ban

Jangan pusing mencari ukuran swing arm, pelek, atau ban. Standar CRF sudah berukuran 21-18 inci – diameter yang jamak dipilih kala memodifikasi trail. Dengan ukuran itu, motor tak bakal terasa kekecilan, sekaligus memiliki jarak dek ke tanah (ground clearance) lebih tinggi. Pas untuk menjelajah habitat asli.

Pun kalau merasa tapak ban bawaan Honda CRF150L belum optimal, tinggal mencari di gerai aftermarket. Tersedia banyak merek khusus memproduksi spesifikasi garuk tanah. Seperti Kenda, Michelin dan lain sebagainya. Anda bisa leluasa memilih brand papan atas, mengingat tak perlu mengganti unsur-unsur pendukungnya lagi.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

3. Digital Panel Meter

Informasi motor disajikan dalam layar digital. Hal yang tak dipunya “Geng hijau”. Meski informasinya tergolong minim. Hanya menunjukkan kecepatan, jumlah bensin dalam tangki, serta speedometer. Displaynya pun monokrom. Kalah dengan milik Yamaha WR155R. Tapi setidaknya, ia berada di pertengahan. Tak terlampau kuno.

4. Plug and Play Rear Fender

Kadang masih ada yang tak sadar, setengah spakbor belakang CRF bisa dilepas pasang dengan mudah. Ya, buntut memanjang ke bawah ini mau tak mau harus ada, agar plat nomor bisa dipasang dan terlihat jelas. Namun pasti mengganggu secara estetika, maupun fungsi saat berjelajah di hutan bukan?

Nyatanya, banyak yang melepas seluruh spakbor (sampai stoplamp) pada jajaran trail merek lain. Tapi Honda cukup cermat membaca kebutuhan konsumen. Mekanisme ini sangat sederhana tapi menjawab lugas masalah yang biasa terjadi. Praktis.

 

5. Mesin Injeksi Bertenaga

Mekanisme injeksi pasti menuai perdebatan. Ada yang suka, juga kontra. Kita tahu, mengoprek sistem suplai bensin jadi tak semudah pakai karburator. Butuh penyesuaian lebih rumit.

Namun yang tak bisa dipungkiri, tenaga CRF terbukti lebih besar dari Kawasaki. Akurasi suplai bensin dan bekalan mesin 149 cc SOHC sanggup memproduksi tenaga 12,7 Hp/8.000 rpm dan torsi 12,43 Nm/6.500 rpm.

Sumber: Oto.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya