Liputan6.com, Jakarta Motor kustom merefleksikan karakter pemiliknya. Tak heran bila modifikasi atau kustomisasi motor tidak akan mati ditelan zaman. Ada saja ide baru untuk membangun motor impian.
Banyak gaya yang bisa diikuti, seperti cafe racer, scrambler dan sebagainya. Semua bisa disesuaikan dengan keinginan, dan tentunya kocek. Yang terakhir jadi sangat penting karena membangun motor kustom butuh biaya yang cukup besar.
Advertisement
Baca Juga
Mulai dari motor sebagai bahan untuk membuat modifikasi. Tidak murah juga untuk mendapatkan bahannya. Untuk membangun motor kustom sesuai jenis yang disebut di atas, biasanya kita mengambil bahan dari motor laki. Barulah motor itu dipotong, dibentuk, dan dilas seuai desain yang diinginkan.
Ada sejumlah motor laki yang bisa jadi motor kustom. Tentunya untuk mengurangi pengeluaran, motor yang dipilih bukan dari jenis yang baru. Harganya bervariasi, nah coba lihat motor apa saja yang bisa dipilih seperti yang dilansir Oto.com berikut ini:
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Suzuki Thunder 125
Mungkin terdengar nihil. Namun jika cukup rajin berselancar di portal jual beli kendaraan, menemukan Suzuki Thunder 125 seharga Rp1,8 juta – Rp3 jutaan bukan perkara sulit. Di antara pilihan lain, inilah yang paling murah dan usianya tak terlampau tua.
Kebanyakan unit biasanya dijual dalam keadaan pajak lama mati. Kondisi bodi pun cukup mengenaskan. Tapi toh jika nantinya dirombak ulang, bukan jadi masalah besar. Selama area dapur pacu tak begitu parah.
Struktur naked bike Suzuki ini terbilang mudah untuk diubah styling-nya. Dengan merombak ulang sedikit tulang buntut, motor sebetulnya dapat dikemas langsung seperti motor lawas. Tapi jika kerangka tengah tak ikut dirombak, mengejar proporsi “kurus” ala Cafe Racer dan trail tua agak sulit. Karena pipanya melebar di samping.
Mesin Thunder yang satu ini bermesin 125 cc. Jika sewaktu-waktu ditambahkan upside down, ban lebar, atau perangkat lain yang membuat berat, tenaganya boleh jadi kurang impresif. Dalam keadaan standar saja, jantung 125 cc SOHC 2 valve hanya memacu daya 11,6 Tk/ 9.000 rpm dan torsi 9,4 Nm/ 7.500 rpm.
Advertisement
Honda Megapro Advance “Primus”
Line up motor laki Honda pastinya lebih familiar untuk di-custom. Malah komponen plug and play banyak tersedia di pasaran. Mulai dari tangki, fork, lampu, sampai jok dan knalpot berbagai model, tak perlu khawatir sulit dicari. Tapi tentu karena demand lebih banyak, nilai jualnya masih bertahan di kisaran Rp4 jutaan sampai Rp7 jutaan, tergantung kondisi.
Beda dengan Thunder, struktur Megapro lebih proporsional. Tarikan rangka dari depan ke belakang cenderung simetris. Lebih mudah dikreasikan. Dengan sedikit menyesuaikan subframe bisa diaplikasikan ragam jenis style lawas yang diinginkan.
Dapur pacunya pun lebih memuaskan. Konfigurasi satu silinder 160 cc menyanggupi tenaga 13,3 Tk dan torsi 12,7 Nm. Pemasangan komponen berat masih bisa terobati berkat outputnya tadi.
Honda Tiger
Kalau Megapro belum memuaskan, bisa pilih kakaknya, Tiger 2000. Rancang bangun keseluruhan sebetulnya tak begitu berbeda. Mudah menerjemahkan ragam jenis custom ke sosok legendaris ini.
Namun untuk tipe Tiger 2000, ada pengelompokkan tersendiri. Ia mulai jadi barang koleksi (kondisi orisinal). Beruntung jika menemukan bahan bagus di kisaran Rp5 juta sampai Rp7 jutaan. Karena nilainya perlahan merangkak naik ke angka belasan juta Rupiah.
Tenaganya tak perlu diragukan. Mesin 200 cc mengekstraksi daya sampai 16,8 Tk dan torsi 15,6 Nm. Jangankan di masanya, ukuran sekarang pun output itu lumayan besar. Tangguh untuk menghela beban modifikasi agak ekstrem.
Jika merasa ia terlalu tua, Tiger Revo bisa didapat dengan banderol kurang dari Rp10 juta. Jenis ini memang tak seberuntung leluhurnya yang jadi incaran kolektor. Karena itu nilainya terbilang ekonomis, untuk ukuran usia segitu.
Perbedaan kentara dengan seri 2000 terletak di dapur pacu. Mekanisme suplai bensin sudah injeksi, atau Honda menyebutnya PGM-FI. Otomatis, manajemen bahan bakar lebih efisien. Sekaligus, tenaganya terdongkrak naik meski hanya hitungan desimal.
Advertisement
Yamaha Scorpio Z
Bicara teknis mesin, Yamaha Scorpio Z tak terkalahkan dari motor-motor sebelumnya. Dijejali piston 225 cc dengan output 18,7 Tk/ 8.000 rpm serta torsi puncak 18,2 Nm/ 6.500 rpm. Tak aneh Scorpio kerap menjadi favorit basis motor custom atas keperkasaannya.
Kemampuan laju di atas rata-rata memiliki kompensasi. Meski usianya cukup tua, sulit menemukan unit di bawah Rp7 juta. Rata-rata penjual melego mulai Rp 8,5 juta hingga belasan juta Rupiah. Pun kalau ada di bawah itu, kondisinya terlalu mengenaskan.
Sama seperti yang lain, basis rangka asyik dieksplorasi. Malah bisa jadi banyak jenis motor custom di Tanah Air berasal dari Scorpio. Tapi perlu dicatat. Suspensi belakangnya menganut model monoshock, yang menyiratkan kesan modern. Jika mengejar gaya klasik (dual shock), perlu mengubah titik suspensi dan pengerjaannya wajib apik.
Sumber: Oto.com/(Hlm/Tom)