Kawasaki ER-6n dengan Jati Diri yang Baru

Studio Motor menyulap Kawasaki ER-6n menjadi sebuah street tracker dengan tampilan buas. Dibanding versi standarnya, tentu motor yang satu ini sudah sangat jauh berbeda.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2020, 20:02 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2020, 20:02 WIB
Kawasaki
Kawasaki ER-6n garapan Studio Motor. (Bikeexif)

Liputan6.com, Jakarta - Studio Motor menyulap Kawasaki ER-6n menjadi sebuah street tracker dengan tampilan buas. Dibanding versi standarnya, tentu motor yang satu ini sudah sangat jauh berbeda.  

Kawasaki ER-6n bagi sebagian kalangan adalah kuda besi moge yang realistis. Berbekal mesin berkapasitas 650 cc dua silinder, dirinya masih sangat nyaman kala dipakai harian.

Daya gunanya tinggi, tetapi untuk tampilannya kini sudah termakan zaman. Namun semua itu berubah total saat motor keluaran 2015 berada di tangan builder Studio Motor. Kuda besi ini seakan memiliki jati diri baru, dan dapat meningkatkan kepercayaan sang pemilik.

Motor bermesin parallel twin 650 cc ini adalah milik seorang pelanggan dari Bandung, atau sekira 150 km jauhnya dari workshop Studio Motor di Jakarta.

Si empunya memberikan tugas spesial kepada builder untuk meracik ulang agar kuda besinya tampil lebih ciamik.

Konsep utama modifikasi Kawasaki ER-6n ini mengarah ke gaya street tracker. Ternyata hasil akhirnya lebih dari sekadar upgrade tampilan, melainkan kadar fungsional yang meningkat.

Beberapa bagian dari motor mengalami perombakan signifikan. Pada bagian depan, bisa dilihat kalau kaki-kakinya membesar dan berotot.

Sang builder mengganti peranti standar dengan komponen premium, yakni pemakaian suspensi jenis upside down lansiran Ohlins. Peredam kejut itu diambil dari salah satu unit Ducati, tapi telah disesuaikan. Belakangnya juga memakai monosok dengan merek yang sama.

Agar selaras, dipasangkan rem cakram ganda tipe radial dengan kaliper dari Brembo. Piringannya lansiran Sunstar, namun ada aksen emas biar senada dengan suspensinya.

Bagian pengereman belakang pun pakai unit yang sama tapi jumlah kalipernya berbeda. Sektor lainnya yang mendapat ubahan adalah sepatbor depan, kini memakai versi custom serta cover radiator baru. Selain itu, diberikan jalu as roda depan maupun belakang untuk melindungi roda.

Sesuai dengan konsep yang diinginkan, tim Studio Motor menanggalkan pelek alloy 17F/17R bawaan pabrik. Diganti dengan model jari-jari, 18 inci depan dan 17 inci belakang dari TK Racing buatan Jepang.

Demi menunjang tampilan tracker, rodanya dibalut dengan ban dual sport E805 lansiran Shinko. Komponen itu terbukti memberikan cengkeraman yang lebih baik dan mampu menghadapi berbagai kondisi jalan.

 

Ubahan Lain

Perubahan paling mencolok tentunya datang dari segi visual. Seluruh bodywork bawaan dilepas, termasuk spoiler bawah dan beberapa bagian detail.

Mereka pun membuat ulang seluruh bagian atas. Mulai dari lampu, setang, tangki, jok hingga buntut. Semua dikerjakan sendiri oleh tim Studio Motor dengan menyesuaikan kebutuhan sang pengendara.

Dari sektor pencahayaan, tim memercayakan dual LED Projector yang disusun secara vertikal. Covernya mengadopsi dari board-style dan dibuat presisi dengan ukuran yang sama dengan lebar garpu.

Berwarna hitam dan tampak minimalis. Atasnya diberi number plate kecil yang juga berfungsi sebagai pelindung spidometer.

Sektor kemudi tidak lagi mengandalkan setang model narrow bawaan ER-6n, diganti dengan tipe wide tracker dari Rizoma. Spidometer atau panel isntrumennya tidak berubah, masih kombinasi digital dan analog.

Untuk switch atau konsol lainnya masih bekerja dengan baik sehingga masih dipertahankan. Perubahan hanya pada grip, lampu sein, dan master rem Nissin baru.

Tangkinya dibuat ulang menggunakan bahan alumunium. Menariknya didesain monokok, hingga buntut menjadi satu paket. Jadi tampil lebih gagah dan kokoh. Sementara joknya pakai model tuck roll slim nan tipis berkelir gelap.

Meski dibuat kecil, mereka tetap memberikan footstep untuk pembonceng. Namun sepertinya tak cukup untuk menampung dua orang dewasa.

 

Mendapat Apresiasi

Buntutnya dibuat ringkas, hanya ada stoplamp yang menyatu dengan paket tangki tadi. Semuanya dibangun di atas subframe yang turut kena custom, namun dengan tingkat detail dan presisi tinggi. Untuk pemasangan aki dan komponen penunjang lainnya, tersimpan rapi di bawah jok.

Untuk cat, Studio Motor memilih yang simpel saja. Mereka meminta Komet Studio untuk menggunakan warna matte dark grey sebagai dasar, dengan aksen garis hitam untuk mempertegas siluetnya.

Bagian mesin masih standar, karena sang pemilik tidak ingin menambah tenaga ataupun dari segi performa. Jadi, Studio Motor hanya membuatkan knalpot full system model 2 in 1 berbahan stainless steel.

Seperti kita ketahui, Studio Motor sudah terkenal di dunia custom motor dan banyak kreasinya yang diapresiasi oleh majalah custom luar negeri. Hasil akhir yang mereka buat ini benar-benar tidak mengecewakan sama sekali.

Workshop asal Jakarta ibaratnya sudah mengubah wujud itik buruk rupa jadi angsa, tentunya tanpa menghilangkan ciri khas ER-6n. Dan kuda besi custom ini telah menghiasi jalanan kota Bandung! 

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya