Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) menggelar pelatihan modul dasar Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (KTBSM) Astra Honda yang diikuti 1.387 guru SMK. Kegiatan yang berlangsung secara daring ini merupakan bentuk komitmen AHM dalam mendukung pendidikan vokasi di Indonesia.
"Meskipun saat ini pembelajaran jarak jauh dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, kami ingin tetap hadir di dunia vokasi. Kami harap pelatihan secara daring bagi guru-guru di SMK binaan ini dapat mendukung terciptanya pendidikan vokasi yang lebih baik," jelas General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin dalam keterangan resminya.Â
Advertisement
Baca Juga
Disebutkan, pelatihan bagi guru ini dibagi menjadi dua pelatihan, yaitu pelatihan modul dasar dengan sertifikasi level Bronze dan pelatihan modul lanjutan dengan sertifikasi level Silver.
Berlangsung selama dua hari, pelatihan ini fokus dalam enam hal, di antaranya identifikasi alat ukur, wiring diagram dan warna kabel, sistem pengapian dan pengisian, sistem transmisi otomatis, sistem bahan bakar, dan sistem PGM-FI.
Sebelum pelatihan, para guru akan mengikuti pre tes sebagai tolok ukur awal kompetensi guru. Setelah pelatihan, pemahaman guru juga diuji sesuai standar kompetensi yang ditetapkan.
Â
AHM Bawahi 682 SMK Binaan
Sesi pelatihan yang disupervisi langsung oleh instruktur training Main Dealer sepeda motor Honda di masing-masing daerah ini akan digelar sepanjang Agustus-Desember 2020.
Sekadar informasi, AHM telah menjalankan program pengembangan pendidikan vokasi sejak 2010 dengan mengembangkan dan mengimplentasikan kurikulum TBSM Astra Honda.
Pada 2018, AHM telah memiliki SMK mitra binaan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, sehingga saat ini AHM telah membina sebanyak 682 SMK dengan jumlah total 3.513 guru.
Â
Advertisement
Kejar Target
Sebanyak 61 persen guru sudah mengikuti pelatihan modul dasar oleh AHM dan diharapkan tahun ini dapat mencapai 100 persen.
Selain itu, terdapat 60 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dapat dimanfaatkan oleh siswa yang ingin melakukan sertifikasi kompetensi yang dimilikinya.