Yamaha Kembangkan Motor Bertenaga Air

Membuat motor bertenaga listrik sudah bisa, apalagi bermesin konvensional. Tapi kali ini Yamaha coba menyuguhkan sesuatu yang berbeda dengan mengembangkan sepeda motor bertenaga air.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Agu 2020, 17:01 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2020, 17:01 WIB
yamaha
Konsep motor listrik terbaru Yamaha. (Ride Apart)

Liputan6.com, Jakarta - Membuat motor bertenaga listrik sudah bisa, apalagi bermesin konvensional. Tapi kali ini Yamaha coba menyuguhkan sesuatu yang berbeda dengan mengembangkan sepeda motor bertenaga air.

Kali ini ini mereka menghadirkan Yamaha XT500 H2O, namun masih dalam tahap konsep. Kuda besi ramah lingkungan ini diciptakan sebagai alternatif pengganti mesin pembakaran konvensional dan bertenaga baterai.

Konsep ini merupakan imajinasi tentang masa depan sepeda motor enduro. Inspirasinya diambil dari XT500 yang pernah diproduksi antara 1976 sampai 1989.

Bermodalkan mesin satu silinder twin katup, motor ini sempat terkenal di benua Amerika. Diproduksi hingga 1981 dan di tahun itu digantikan oleh mesin empat katup.

Mereka juga membuat XT berjantung mekanis lebih kecil untuk pasar Eropa, namanya XT125. Di lain sisi, ia juga nenek moyang dari XT650Z Tenere.

Versi asli dari Yamaha XT500 dirancang oleh Shiro Nakamura dan dilengkapi dengan roda depan berukuran 21 inci dan belakang 18 inci. Dulu motor ini dikenal kuat, tidak rewel karena perawatan mesinnya yang mudah, dan tentunya tidak gampang rusak.

Kembali ke XT500 H2O, yang didesain dari seorang desainer asal Austria, Maxime Lefebvre. Dirinya telah menghabiskan banyak waktu untuk melahirkan seri XT yang dibungkus dengan gaya modern.

Ia memulai proyek ini sejak 2016 dan sudah beberapa kali mengganti model konsep. Setelah melalui tiga kali pengulangan dan banyak melakukan pertemuan dengan tim desain Yamaha, Lefebvre memutuskan rancangan terakhirnya yang disebut “inexhaustible” atau tidak ada habisnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Desain Futuristik

Bodinya sungguh menakjubkan dan diluar dari perkiraan awal. Semua bagian yang terpasang berdimensi kecil. Joknya sama seperti YZ series yang masih ada sampai sekarang. Bentuknya lancip dan tipis.

Bagian depan tidak terlihat ada lampu utama. Hanya ada visor bening yang menempel di tengah. Buntutnya lancip dan diberikan stoplamp mungil serta handle meruncing.

Selain desain yang mencerminkan kendaraan masa depan, Yamaha XT500 H2O juga disematkan mesin berteknologi tinggi. Ini dibuktikan dengan modifikasi bagian jantung pacu yang digerakkan oleh pompa air.

Belum ada penjelasan lebih spesifik tentang bagaimana mesin itu bekerja. Namun ada yang memperkirakan cara kerjanya yaitu dengan mengandalkan semprotan air bertekanan tinggi.

Dari jantung mekanisnya itu ia membangun tekanan dan kemudian menyemburkannya ke komponen utama yang berada di tengah. Untuk melakukan ini, aliran air melewati injektor untuk memastikan tidak ada dorongan yang hilang.

Hasilnya, piranti yang terpasang mirip pompa air itu dapat menggerakan roda belakang tanpa menggunakan rantai atau belt.

Salah satu tujuan menggunakan tenaga air adalah mengurangi kebisingan, serta fakta tentang ramah lingkungan. Konsep tersebut diklaim memiliki emisi yang lebih baik dibandingkan penggunaan bensin.

 

Bobot Ringan

Tidak seperti model konvensional, sasis dan sektor eksterior bernuansa enduro berubah drastis, tampil sangat modern, dan futuristik. Mekanisme di bagian kemudi juga mencolok. Tampaknya tidak dijalankan dengan cara konvensional.

Setang dan garpu tidak langsung dihubungkan, jadi sepertinya ada bagian lain dalam rangka untuk menggerakannya. Meski begitu, untuk pengereman depan sudah menggunakan cakram ganda.

Seperti bentuk aslinya, Lefebvre mengklaim bahwa XT500 H2O memiliki bobot yang ringan, dan sangat mudah digunakan untuk berakselerasi.

Tetapi ada banyak keraguan yang muncul seputar pendekatan terhadap ide ini. Misal tentang cara kerja mesin, atau dari mana pompa air akan mendapatkan energi pada awalnya.

Proyek ini telah melibatkan banyak desainer dari Yamaha. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian produksi dalam waktu dekat.

Saat ini baru prototipe dan belum bisa lepas landas. Namun Lefebvre dan Yamaha menargetkan realisasi perakitan pertama dilakukan pada 2025.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya