Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit pabrikan yang tetap merilis motor barunya ke publik di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Hanya saja, strategi peluncuran yang diterapkan tidak seperti biasanya. Ada yang menggunakan cara virtual maupun metode lain.
Namun tak sedikit yang menahannya hingga tahun depan. Langkah ini nampaknya yang dipilih Triumph Trident. Alih-alih langsung menjualnya, mereka malah memajangnya sebagai sebuah, karya seni.
Advertisement
Baca Juga
Prototype Triumph Trident pun dirilis sebagai sebuah pajangan di museum desain London, kemarin (25/8). Ketimbang menyebutnya sebuah prototip yang masih akan melalui proses implementasi ke versi produksi, Trident ini lebih layak disebut motor jalanan yang sedang berkamuflase.
Warna putihnya memang bisa diartikan sebagai material plastik atau lain yang jadi penyusun karya seni kontemporer. Namun kami kurang percaya.
Triumph Trident yang diklaim sebagai 'prototype' ini seperti sebuah motor layak jalan yang disepuh kelir putih doff. Bagaimana tidak, mesin dengan blok sepantasnya saja ada di situ. Tak mungkin ia ditopang oleh material non metal.
Baiklah, kami tak mau berpanjang lebar tentang materialnya. Lebih baik membahas motornya secara umum. Ia disebut akan jadi kuda besi Triumph termurah yang pakai mesin 3-silinder inline.
Jika demikian, kami percaya jika kubikasinya nanti di kisaran 600-700 cc. Lawannya, tentu saja Yamaha MT-07 atau Honda CB650R jika di Indonesia.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Nama Trident
Desain Triumph Trident seolah memaksa keluar dari pakem pabrikan selama ini. Desain klasik konvensional diganti tampilan ala motor-motor neoklasik roadster semacam CB series Honda.
Tangki gambot yang lebih besar di depan, berpadu buntut konvensional motor sport naked. Fork upside down yang tak terlalu gagah, mengapit lampu bulat dengan aksentuasi khas mereka. sisanya, ia tak lebih jadul dari motor-motor sport pada umumnya. Artinya, bukan pakai resep biasanya.
Nama Trident sendiri baru saja dipatenkan oleh jenama Inggris untuk wilayah Eropa. Maret tahun lalu, proses pengajuan dilakukan. Ternyata, butuh satu tahun untuk mewujudkan model ini jadi kenyataan dari sebuah goresan nama.
Untuk diketahui, nama Trident sebelumnya pernah digunakan oleh Triumph di era 70an. Ia bukanlah model paling mewah, namun cukup populer di eranya.
Ia hadir sebagai rival bagi motor-motor 500 cc bermesin silinder ganda. Kubikasinya di level 750 cc, dengan keunggulan unit pacu 3-silinder berkat kerjasama dengan BSA.
Â
Advertisement
Harga
Harganya? Tentu sulit ditebak, namun bukan berarti tak bisa dikira. Saat ini Triumph Street Triple saja punya banderol di kisaran Rp 150 jutaan (harga di Inggris) dan mencapai Rp 400 jutaan saat dijual di Indonesia.
Jika nantinya Trident dilabel nominal di bawah itu, kami yakin peminat Moge 'tanggung' akan punya opsi baru.
Untuk diketahui, dua motor yang kami sebut sebagai rivalnya di Tanah Air, sempat dan masih ditawarkan dengan harga Rp 200-300 jutaan.
Jika Triumph Trident dengan nama besar dan kesan artistokratnya dijual di sini dalam rentang itu, tentu bakal jadi tawaran menarik.
Sumber: Oto.com